Mohon tunggu...
Intania Zariya Nayya
Intania Zariya Nayya Mohon Tunggu... Lainnya - pencapaian saya yaitu bisa hidup sampai sekarang dengan melawan riuh isi pikiran

hobi saya fotografer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasantri Milenial Antara Tradisi dan Modernitas

21 Mei 2024   07:25 Diperbarui: 21 Mei 2024   07:28 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di Pesantren An-Najah Purwokwerto

Perubahan sosial yang dipicu oleh modernisasi telah membawa dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan,termasuk didalam konteks agama. Modernisasi pada dasarnya adalah sebuah proses perubahan atau pembaruan. Pembaruan ini mencakup banyak bidang, tergantung pada prioritas yang ditetapkan oleh pihak berwenang. Apabila individu atau masyarakat bersikap terbuka terhadap hal-hal baru, maka proses modernisasi cenderung akan berlangsung lebih cepat. Dalam konteks agama, modernisasi telah menimbulkan berbagai tantangan dan pertanyaan yang mempengaruhi pemahaman dan praktik keagamaan. Dalam menghadapi modernisasi adalah bagaimana mereka menyesuaikan nilai-nilai dan ajaran agama dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat modern.

Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri dari sekolah tinggi, akademi, Institut, maupun Universitas. Sedangkan Mahasantri adalah mahasiswa yang memilih tinggal di pondok pesantren dan menimba ilmu untuk mengembangkan potensi dirinya selain dari bangku kuliah. Pondok pesantren merupakan jenis lembaga pendidikan non-formal yang diakui banyak memberikan kontribusi positif dalam perkembangan bangsa Indonesia.

 Hal ini sering kali memunculkan dilema antara mempertahankan tradisi dan nilai-nilai lama dengan adaptasi terhadap perkembangan baru dalam masyarakat khususnya para remaja yang sedang mencari ilmu. Tradisi dan Modernisasi saling bertolak belakang dalam perekembangan zaman sekarang. Memegang teguh tradisi pesantren harus diterapakan dalam diri para mahasiswa khususnya mahasantri dimana moderinisasi menjadi suatu ancaman dalam dunia pesantren. Moderinisasi merupakan sebuah perubahan yang sangat cepat, perkembangan saat ini di era digital juga mempengaruhi sangat berpengaruh dalam sistem pembelajaran mahasantri karena mereka harus beradaptasi dengan perekembangan zaman yang semakin moderen dan sedikit demi sedikit terkikis sebuah tradisi yang sudah diwariskan turun temurun.

Dalam hal ini sebutan mahasantri milenial sangat sering didengar untuk para mahasiswa yang melakukan perkuliahan serta menuntut ilmu agama dipesantren. Banyak peretanyaaan yang sering dilontarkan oleh non mahasantri, bagaimana mahasantri milenial mempertahankan nilai nilai tradisi dan nilai nilai agama yang diajarkan di pesantren. Banyak tantangan yang muncul dalam hal ini, dimana mahasiswa yang seharusnya hanya merasakan moderenitas dunia perkuliahan tetapi harus dihadapakan dengan sistem kampus khususnya uin saizu purwokerto. Banyak pro dan kontra atas sistem mahasantri yang diterapkan uin saizu. Karena bvanyak mahasiwa yang mengira itu hanya untuk kepentingan bisnis pribadi suatu oknum. Di lain sisi ada juga para mahasiswa yang setuju ata sistem tersebut karena banyak sekali mnafaat dan tambahan ilmu untuk bekal mahsiswa itu sendiri.

Menemukan sebuah keseimbangan antara tradisi dan moderinisasi buan suatu hal yang mudah. Sangat perlu sebuah Upaya yang berkelanjutan dari pihak mahasantri, pesantren dan Masyarakat. Menjadi agen perubuhan suatu misi dari mahasatri itu sendiri karena masyarakat cenderung mempunyai prespektif tersendiri dengan adanya mahasantri. Bekal ilmu agama yang kuat, karakter yang sudah dibangun dan ilmu pengetahuan menjadi sebuat titik pacu mahasatri itu sendiri. Dengan ini mereka dapat menjadi sebuah jembata antara tradisi dan modernitas.


Pesantren An-Najah Purwokerto menerapakan sistem mahasantri melenial Dimana sebuah tradisi dan modernitas berjalan seimbang dan selaras. Sistem dalam pesantren ini dengan menggunakan tradisi yang sudah turun temurun di jaga dengan baik sedangan sistem pemebelajaran untuk mengebanagkan diri para mahasantri menggunakan sistem modernsasi dimana para mahasantri dihadapkan dengan kecanggihan teknologi dan harus bisa mengolah dengan baik agar menjadi hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan sekitar.

Para mahasantri pesantren An-najah purwokerto mayoritas mahasiswa yang tidak buta akan kecanggihan teknologi karena para mahasantri di beri edukasi tentang era digital yang sangat pesat perkembangannya. Dari keseimbangan ini bnayak peluang untuk mahasantri untuk lebih memperkkuat karater untuk mengahadapi perekmabngan era milenial yang begitu pesat. Dimana mereka memiliki peran harus seimbang antara tradisi dan modernitas. Dengan adanya modernisasi mahasantri memiliki rasa untuk terus ber inovasi untuk mengebangkan sesuatu hal yang bermanfaat. Seperti halnya sistem pembelajaran pada pesantren An-najah yang menerapkan sistem tradisi dan modernitas, seperti:

*Penerapan Tradisi

1. Mempertahankan ngaji sorogan

2. Menerjemahkan kitab menggunkan huruf pegon (mengapsahi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun