Mohon tunggu...
INTAN RAMADHANI
INTAN RAMADHANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi : mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Gerakan Sosial Generasi Muda dalam Upaya Menggerakkan Demokrasi di Indonesia

30 Juni 2022   22:53 Diperbarui: 30 Juni 2022   22:56 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demokrasi merupakan hal yang sudah biasa dan lumrah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Demokrasi sendiri merupakan suatu sistem pemerintahan di mana seluruh rakyat memiliki hak untuk menentukan keputusan dalam suatu pemerintahan. Singkatnya saja demokrasi adalah sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Contoh nyata dari adanya demokrasi di Indonesia adalah seperti pada pemilihan presiden dan wakil presiden, di mana dalam sistem pemilihannya dilakukan secara luber dan jurdil dan yang memilihnya  sendiri adalah rakyat Indonesia.Terakhir, masalah terpenting terkait tidak berjalannya demokrasi di Indonesia dengan baik adalah karena minimnya peranan dari kaum muda-mudi Indonesia. Selain itu, permasalahan sistem demokrasi di Indonesia bisa kita lihat dengan maraknya peristiwa pembungkaman nalar-nalar kritis pemuda, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya, money politik yang kian hari semakin tak terbendung penerapannya dalam kontestasi-kontestasi politik sangat sulit tuk dihilangkan.

Untuk mengembalikan demokrasi yang seutuhnya dibutuhkan kontribusi muda-mudi Indonesia  dalam suatu gerakan yang dapat memberikan perubahan terhadap demokrasi di Indonesia saat ini. Adanya gerakan sosial yang dilakukan oleh aktivis dari dua generasi ini tentu saja dapat menghidupkan dan memajukan demokrasi di Indonesia, akan tetapi dengan catatan gerakan sosial yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan dapat terarah dengan baik. Hal ini dikarenakan kedua generasi ini memiliki pemikiran yang jauh lebih modern dan juga pola pikir yang lebih kritis, tentu saja dengan hal tersebut dapat menjadikan demokrasi di Indonesia menjadi lebih maju dan hidup lagi. Adapun peluang bagi gerakan sosial muda ini dalam memajukan demokrasi di Indonesia adalah makin banyaknya gerakan sosial yang lahir dari generasi muda dan memiliki beragam tujuan yang ingin dicapai. Artinya makin banyak gerakan sosial yang lahir tentu akan bisa memajukan demokrasi di Indonesia.

Peluang lainnya adalah keterkaitan dengan media sosial. Ya, media sosial bisa dijadikan peluang dalam memajukan demokrasi di Indonesia karena media sosial merupakan hal yang tak bisa dilepaskan dari aktivitas kedua generasi ini yaitu generasi Y (milenial) dan generasi Z. Media sosial dapat menjadikan kedua generasi muda ini sebagai media dalam melakukan gerakan sosial, banyak cara yang bisa mereka lakukan dalam gerakan social ini seperti melakukan ajakan dalam kegiatan sosial ataupun sarana dalam mendengarkan atau menjawab permasalahan sosial yang diajukan oleh orang lain di media sosial. Tentu saja dari kegiatan semacam itu juga dapat menumbuhkan dan menghidupkan lagi demokrasi di Indonesia.

Selain itu, suara dari mahasiswa dalam menegakkan demokrasi di Indonesia juga sangat dibutuhkan. Sebagai agen of change, mahasiswa diharapkan mampu mengubah berbagai keburukan yang dapat menghambat perkembangan demokrasi seperti money politik disaat kontestasi politik dihelat. Mahasiswa diharapkan mampu merekonstruksi stigma yang ada dalam masyarakat juga diri pribadi bahwa money politic adalah suatu perilaku tercela yang tidak boleh ditumbuh-kembangkan. Money Politic merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pasangan calon pemimpin yang mencalonkan untuk mempengaruhi masyarakat dalam memilih mereka dengan imbalan berupa uang maupun barang yang tidak sesuai ketentuan dan tidak diperbolehkan dalam perundang-undangan. Mahasiswa harus mampu membuat stigma baru yang mengarah pada progres arah demokrasi, hal tersebut bisa dilakukan antara lain dengan cara merubah pemikiran masyarakat menjadi "pemilih yang cermat" bahwa masyarakat harus memilih pemimpin berdasarkan track-record, prestasi dan visi-misi dari calon pemimpin. Pengubahan pemikiran pada masyarakat bisa dilakukan dengan memberikan masyarakat pemahaman tentang literasi.

Selain itu, sebagai agen of control maka mahasiswa diharapkan mampu mengontrol berbagai kebijakan pemerintah dengan memberikan saran maupun kritikan melalui tulisan dan dishare di media massa, namun pada masa sekarang para mahasiswa banyak melakukannya lewat aksi demonstrasi. Namun banyak masalah yang kerap kini dihadapi mahasiswa ketika mereka menyuarakan aspirasi dalam memberikan saran baik berupa tulisan maupun lewat aksi demonstrasi yaitu seringnya pemerintah yang kurang berfikir kritis dalam menyikapi aksi yang dilakukan mahasiswa dalam upaya menumbuh-kembangkan demokrasi melalui penyampaian aspirasi, sehingga banyak dari pemerintah yang menolak bahkan tidak peduli dengan aksi mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun