Daun yang jatuh tak pernah membenci angin
Itulah yang dirasakan saat ini oleh aziz, hatinya hancur, dia kecewa bahkan sampai putus asa, ikhtiarnya tak membawa kebagian pada dirinya, kini dia hanya berusaha ikhlas melepaskan hana dengan orang lain, hari ini tepat pernikahan hana dengan seorang laki-laki yang pernah ia temui dirumah ana waktu silaturahmi beberapa minggu lewat.
Mengalir berlinang air mata aziz, hatinya rapuh, fisiknya lemah, dia harus melihat seseorang yang sangat dicintainya bersanding dengan orang lain, semangat hidup nya hilang, tak ada aktifitas yang bisa dikerjakannya, fikirannya kacau bahkan sampai dia berfikir untuk pergi meninggal kan dunia ini,,,dia berusaha mengontrol dirinya, dia berusaha kembali pada allah dan mengikhlasakna semuanya,,
Aziz mulai beristigfar, berzikir dan terus berzikir, walaupun terasa sulit bahkan sangat sulit, aziz mencoba berdiri dan berjalan menuju kamar mandi, aziz mengambil wuduk dan melaksanakan sholat sunah dua rakaat,, semua keluh kesahnya dikeluarkannya, dia menangis tersedu-sedu dan mengadu pada robnya, disitu dia sadar  bahwa inilahyang dinamkan takdir, inilah takdir allah,takdir yang sedang tak berpihak padanya, takdir yang tak sesuai dengan keininannya,karna allah tak mentakdir dia dengan hana,,
Teringat akan nya ayat yang menjelaskan tentang dibalik kesulitan itu ada kemudahan dan allah menjamin itu karna itu sudah jadi janji allah dalam al-quran,,,dia berusaha semangat, dia berusaha pulih dan dia berusaha untuk melupakan semuanya, bak daun yang jatuh tak pernah membenci angin...dia membiarkan dirinya jatuh, dan mengikhlaskan semuanya.