Mohon tunggu...
Intan Vivie
Intan Vivie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Hobi: mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adat dan Budaya Masyarakat Srumbung Magelang

5 Desember 2023   23:35 Diperbarui: 6 Desember 2023   00:52 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo guys! Ada yang pernah dengar nama Desa Srumbung? Mungkin untuk sebagian banyak orang belum pernah mendengarnya.Nah,mari kita simak lebih banyak tentang Desa Srumbung.So enjoy it!

Srumbung merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang.Jawa Tengah yang terletak di  sebelah barat daya gunung merapi sehingga termasuk kawasan berbahaya satu dari ancaman letusan merapi. , Daerah ini sangat strategis karena memiliki topografi berupa dataran rendah juga dataran tinggi.Kecamatan ini berjarak sekitar 19 km dari Kota Mungkid. Kecamatan Srumbung mempunyai luas wilayah sebesar 53,17 kilometer persegi yang wilayahnya tersusun dari 17 desa yang terbagi menjadi 163 dusun.

Nah,Srumbung itu di kenal dengan daerah penghasil salak,yang paling di kenal yaitu Desa Nglumut.Tidak hanya penghasil salak daerah barat di srumbung juga penghasil sayuran lho,khususnya cabai.Selain itu di Srumbung juga terdapat beberapa tempat wisata yang terkenal salah satunya yaitu objek wisata alam lereng gunung Merapi,Jurang Jero di Desa Ngargosoko yang berlokasi di area hutan pinus,kawasan ini di dukung dengan adanya beberapa pendopo dan rumah pohon untuk singgah serta di sediakannya tempat untuk camping,outbound dan lain-lain .

Untuk mencapai tempat ini harus melewati jalan yang cukup terjal namun  sekarang sudah mudah guys karena sudah di bangun jalan yang lebih mudah untuk para  pengunjung jika ingin berkunjung di sana.

Tidak hanya mengetahui letaknya saja mari kita simak lebih lanjut tentang apa saja sih adat istiadat atau tradisi di kecamatan srumbung? Nah di antaranya ada among-among,jajanan,genduren,berkatan,sadranan,Merti Bumi Merapi,dan sebagainya.Fyi setiap daerah di Srumbung sendiri terkadang bisa berbeda dalam penyebutannya, kata-kata yang di atas saya ambil dari daerah/dusun tempat tinggalku ya,yaitu Dusun Lempong,Desa Tegalrandu.Tidak di pungkiri juga jika ada kesaamaan dari daerah lainnya,karena memang ini termasuk ke dalam adat/tradisi di jawa.Oke mari kita simak penjelasan dari adat/tradisi yang saya paparkan di atas.

Among-among yaitu syukuran untuk memperingati hari kelahiran seseorang yang masih hidup  berdasarkan penanggalan jawa atau yang biasa di sebut "Weton". Among-among dirayakan dengan makan bersama-sama oleh sekumpulan anak-anak kecil yang biasanya diundang terlebih dahulu untuk datang ke rumah anak yang sedang diamong-amongi. Jika diamati ini mirip tradisi kenduren yang dilakukan oleh orang-orang tua/dewasa. Hanya saja among-among ini diselenggarakan lebih sederhana dan tidak mesti harus berpakaian rapi atau sopan sebagaimana kenduren atau ulang tahun. 


Among-among juga biasanya hanya diikuti oleh anak-anak kecil yang biasa bermain atau ditemui di lingkungan sekitar tempat tinggal anak yang diamong-amongi.  Hidangan yang disajikan pada saat among-among biasanya berupa nasi putih, kluban, tempe goreng, krupuk, gorengan kedelai, telur goreng atau kadang juga telur rebus yang dipotong kecil-kecil. Semuanya itu diletakan merata di atas tampah yang beralaskan daun pisang.

Jajanan di sini yang di maksud adalah untuk memperingati 3 hari,7 hari,40 hari,100 hari,1th,2th,dann 1000 hari (nyewu) orang yang sudah meninggal biasa di sebut "mitung dino". Isinya berupa nasi,buncis mentah,kubis mentah,kacang panjang mentah,jeroan ayam(rempela)sayur kentang bumbu kuning,peyek,kerupuk putih,tonto yang terbuat dari kelapa parut dan beras ketan yang di bentuk bulat-bulat kemudian di  goreng,dan yang terakhir biasanya nanti di atasanya di kasih uang receh/koin.Dengan wadah yang namanya takir.

Genduren atau yang biasa di  kenal dengan kenduri dan berkatan  itu hampir sama dengan jajanan yang membedakan ialah di sini  nasi  serta isian dalam genduren dan berkatan lebih banyak dan komplit seperti telur,daging,capjae,baceman,dll.Tidak hanya untuk memperingati orang yang sudah meninggal adat ini juga biasanya untuk acara tasyukuran misal membuat rumah,membeli hewan ternak (sapi),membeli motor,dsb.Yang sekiranya mempunyai nilai jual dan beli yang mahal.

Sadranan (nyadran) atau ruwahan adalah tradisi keagamaan yang dilakukan untuk  mengucapkan rasa syukur yang dilakukan dengan cara mengunjungi makam atau kuburan leluhur  dimana di  tempat tersebut atau  di  masjid  di adakan doa bersama untuk mendoakan para leluhur.Biasanya tradisi ini

Merti Bumi Merapi digelar selama empat hari  setiap tahun di bulan suro penanggalan jawa.Prosesi ini di gelar  untuk mengngkapkan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan karena di beri keselamatan dan rizki dan barokah.Di samping itu juga wujud rasaterimakasih kepada para leluhur pendahulu yang telah berjuang mendrikan desa tersebut. Di kutip dari berita magelang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun