Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Buku Favorit: Fulfilling Life, Burung Berkicau, dan Membuka Pintu Langit

17 Mei 2022   10:14 Diperbarui: 17 Mei 2022   11:19 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resensi buku Fulfilling Life, Burung Berkicau, dan membuka Pintu Langit - Van Tay Media/unsplash

Ada satu kisah inspiratif di dalamnya yang diberi judul Lubang Bekas Paku, dan menurut Saya sangat bagus sebagai refleksi buat diri, bagaimana seharusnya bersikap, terutama bertutur kata dengan orang lain. 

Setiap kata yang diucapkan atau dilontarkan pada orang lain, terutama saat sedang mengalami kemarahan akan membuat orang lain merasa terluka. Ibarat menancapkan paku, semakin dalam dan kuat ditancapkan, bekas lubang paku pasti menjadi lebih dalam.

 Demikian juga dengan kata-kata yang diucapkan, meskipun telah ada permintaan maaf, namun luka yang ditinggalkan dalam hati tetap terasa.

Resensi ditulis oleh Ragu Theodolfi

2. Resensi Buku Burung Berkicau karya A. de Mello SJ

Burung Berkicau, karya A. de Mello Sj diterbitkan Cipta Loka Caraka, 1984.

Buku Burung Berkicau karya A. de Mello SJ - dokpri Katedrarajawen
Buku Burung Berkicau karya A. de Mello SJ - dokpri Katedrarajawen

Saya beli pada 10 November 1998. Setelah dalam sebuah kelas penceramah membawakan cerita-cerita dari buku ini. Karena sangat menggelitik jadi tertarik beli.

Buku ini memuat 122 kisah yang membuat saya banyak terinspirasi. Karena kisahnya memang menarik dan melampaui pemikiran normal. Jadi bisa dikatakan agak berbau kontroversial. Ini justru membuat saya tertarik dan suka. 

Menurut saya hal ini justru membuat pikiran dan hati untuk mendalami kebenarannya dengan jiwa. Bukan dengan perasaan,  apalagi ego.

Resensi ditulis oleh Katedrarajawen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun