Sekadar memberi atau sungguh-sungguh memberi tentu memiliki nilai yang berbeda. Apalagi memberi ada dengan tujuan tertentu. Niat yang ada diri sendiri yang mengetahui.
Saya membelah sebuah jambu jadi dua lalu sebelahnya saya berikan kepada seorang teman.Â
Seperti umumnya orang yang diberi sesuatu akan mengucapkan terima kasih. Ia pun melakukan hal yang sama.Â
Namun, saya justru protes ketika ia hanya berterima kasih. Kenapa?Â
Tentu ia bingung ketika saya mempertanyakan hal ini. Apa ada yang salah?Â
Memang harus bayar atau tidak ikhlas memberinya?Â
Bukan. Ada hal yang ingin saya tunjukkan padanya.Â
Kenapa urusan jadi ribet ya?Â
Saya minta ia perhatikan potongan buah yang ada di tangannya dengan yang saya pegang.Â
Ternyata masih tidak paham juga dan bingung dengan tampang menyebalkan. Terpaksa saya harus menunjukkan dan meminta ia untuk melihat dengan jelas.Â