Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Creep," Relikui Indah dari Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan

26 Maret 2021   22:44 Diperbarui: 27 Maret 2021   00:09 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tangyar YouTube Radiohead - Creep

Sebagaimana kata Thom Yorke, "...any man with any sensitivity or conscience toward the opposite sex would have a problem. To actually assert yourself in a masculine way without looking like you're in a hard-rock band is a very difficult thing to do... It comes back to the music we write, which is not effeminate, but it's not brutal in its arrogance. It is one of the things I'm always trying: To assert a sexual persona and on the other hand trying desperately to negate it."

Ya, laki-laki dengan kepekaan dan hati nurani terhadap lawan jenis sering kali menghadapi persoalan. Untuk menegaskan bahwa dirimu jantan tanpa terlihat seperti pemain band hard-rock tampak menjadi sesuatu yang sulit. Itulah yang melahirkan musik yang kami tulis, yang tidak tampak sebagai sesuatu yang kemayu, tapi juga bukan sesuatu yang brutal dan arogan. Itu adalah sesuatu yang selalu saya usahakan, yakni menegaskan kepribadian jender dan pada sisi yang lain rasa putus asa meniadakannya.

Sementara itu, Jonny Greenwood menyimpulkannya secara singkat bahwa bahwa pada faktanya lagu ini adalah sebuah lagu kebahagiaan. Menurutnya dari lagu ini kita bisa kembali melihat ke belakang untuk lebih mengenali "apa dan siapa" kita, "recognizing what you are."

Jadi, ini juga menjelaskan mengapa orang bisa menangis bahagia. Sementara itu, bagi sebagian lainnya terpaksa harus bahagia dalam tangisan.

Ya, ini adalah lagu dengan teriakan dari orang yang akan berkata "What the hell am I doing here? I don't belong here" Ngapain juga aku di sini ya? Tempatku bukan di sini. Kadang, perasaan seperti itu bisa muncul dalam teriakan yang tidak terdengar.

Karena popularitas lagu ini, Radiohead bahkan sampai merasa muak, hingga jarang membawakan lagu ini pada penampilan live mereka. Jadi, menjadi populer juga tidak selalu baik, Kawan. Hehe. Biasa saja.

Nah, untuk melengkapi penampilan dari berbagai talenta di seluruh belahan bumi atas lagu ini, izinkan saya menyertakan sebuah utas ke video rekaman adik saya, Os Tarigan, dengan akun YouTube Cio Cilinggem, dalam versi kover dengan lower tone, nada rendah. Itulah, sebab kami sudah biasa merayap, Kawan. Semoga berkenan, dan tidak merasa terganggu ya.


TT van de Karr untuk Inspirasiana.

Creep

When you were here before
Couldn't look you in the eye
You're just like an angel
Your skin makes me cry
You float like a feather
In a beautiful world
I wish I was special
You're so fucking special


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun