Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral dan Kemesraan Dua Ikon Toleransi

9 Januari 2021   16:57 Diperbarui: 9 Januari 2021   17:00 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas Images/Kristianto Purnomo-Roderick Adrian Mozes

Ada kabar bahagia di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini. Setelah 42 tahun tanpa adanya renovasi besar, Masjid Istiqlal akhirnya mendapat sentuhan renovasi signifikan yang mempercantik masjid ikon ibu kota Jakarta tersebut.

"Kami atas nama warga masyarakat, khususnya umat Islam, menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Presiden karena selama 42 tahun baru kali ini Masjid Istiqlal tersentuh renovasi besar-besaran," ujar Prof. Dr. Nasaruddin, Imam Besar Masjid Istiqlal.

Sang Imam Besar Masjid Istiqlal juga mengapresiasi dibangunnya Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral sebagai simbol toleransi antarumat beragama. 

Biro Pers Setpres/Muchlis JR
Biro Pers Setpres/Muchlis JR
Renovasi berbiaya APBN Rp 511 miliar ini merupakan perwujudan instruksi Jokowi setelah menerima kunjungan PM India pada Mei 2018 lalu. Seribu pekerja menyelesaikan proyek selama 14 bulan ini. 

Berkat renovasi ini, masjid yang pada masa pendiriannya disebut sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara ini lebih ramah juga pada kaum difabel. 

Fungsi Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral

Meski sempat mendapat kritik dari sejumlah warga pada awal perencanaannya, Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral akhirnya tetap dibangun.

Sejatinya fungsi Terowongan Silaturahim ini bukan hanya sebagai penghubung dua rumah ibadah, tetapi juga sebagai ikon toleransi yang selama ini telah terjalin di antara warga bangsa Indonesia.

Friedrich Silaban, Anak Pendeta yang Jadi Arsitek Istiqlal

Friedrich SIlaban - Dok. Kompas/Dudy Sudibyo
Friedrich SIlaban - Dok. Kompas/Dudy Sudibyo
Dalam bahasa Arab, istiqlal berarti kemerdekaan. Masjid Istiqlal memang dibangun sebagai wujud syukur para tokoh muslim kepada Allah SWT karena Indonesia telah mencapai kemerdekaan.

Adalah Friedrich Silaban, anak pendeta yang menjadi arsitek Masjid Istiqlal. Friedrich Silaban lahir di Bonandolok, Sumatera Utara memenangkan sayembara desain Masjid Istiqlal pada tahun 1955. Ketua panitia sayembara pada 1955 itu adalah Presiden Ir Soekarno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun