Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Kunci Kesuksesan Kompasiana dalam Proses Formasi Penulis

14 Oktober 2023   05:29 Diperbarui: 14 Oktober 2023   06:26 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 4 kunci kesuksesan Kompasiana dalam proses formasi penulis | artikelseo.id

Proses pembentukan diri dengan kemauan untuk terus mencari dan belajar dari penulis lain akan membantu seseorang menjadi penulis yang memiliki brand percaya diri yang kuat| Ino Sigaze.

Sorotan refleksi setiap penulis tentu saja berbeda sesuai dengan pengalaman dan kedalaman cara berpikir masing-masing orang. Kompasiana punya cerita menyongsong usianya yang genap 15 tahun nantinya. 

Banyak penulis senior telah mengalami suka dan duka menjadi penulis di rumah Kompasiana.

Saya heran dengan kesetiaan mereka, setia hingga usia Kompasiana yang sudah cukup matang. Pertanyaan saya, mengapa mereka begitu setia menulis di Kompasiana? Bahkan ketika akun mereka diblokir, mereka tetap berani kembali merangkak di rumah yang sama.

Tulisan ini lebih merupakan sorotan refleksi tentang kunci kesuksesan Kompasiana yang sangat memikat banyak orang hingga membuat mereka begitu setia dan menjadi penulis yang punya citra.

1. Kompasiana Membangun Brand Penulis

Siapa yang pertama kali menulis di Kompasiana dan langsung merasa percaya diri? Penulis yang hebat tidak pernah merasa percaya diri saat pertama kali mereka belajar menulis.

Jika rasa percaya diri itu ada, maka mungkin itu hanyalah suatu kesadaran palsu yang semu. Tentu saja penulis-penulis senior di Kompasiana bisa mengkonfirmasi hal ini.

Namun, dalam perjalanan waktu, kita perlu mengakui bahwa rasa percaya diri itu tumbuh. Apakah salah jika setelah beberapa tahun menulis, seseorang merasa percaya diri dengan kemampuannya? Saya kira tidak. Mengapa?

Kompasiana sebenarnya memiliki keberanian luar biasa untuk terbuka pada kemauan bebas setiap orang yang ingin belajar menulis. 

Dan berkat sistem kontrol setiap artikel yang masuk, serta seleksi artikel yang layak diberi label pilihan dan menjadi artikel utama, Kompasiana sebenarnya memiliki standar agar penulisnya memiliki brand yang percaya diri.

Saya sendiri baru sedikit merasa percaya diri setelah memasuki tahun ketiga dan artikel-artikel saya mulai menjadi artikel utama. Ada satu kesadaran yang saya miliki bahwa saya terus belajar hingga akhirnya merasa yakin dengan sebutan seorang penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun