Lakukan sesuatu di tengah dilema hidupmu dengan tetap menjaga agar kadar cinta yang tulus itu tetap lebih besar dari rasa takut.
Tema pilihan kompasiana kali ini "Siap memasuki endemi?" merupakan tema yang sangat menarik untuk membuka wawasan dan cara berpikir manusia umumnya dan orang-orang Indonesia khususnya.Â
Wawasan dan cara berpikir tentang transisi keseharian hidup manusia yang menyeret manusia pada pengalaman yang dilematis.Â
Dilema terbesar manusia saat ini adalah bagaimana mungkin kembali berpikir positif tentang hidup tanpa jaga jarak misalnya (ohne Abstand). Sanggupkah orang-orang kembali ke cara hidup semula tanpa curiga dan rasa takut?Â
Tulisan ini berangkat dari pengalaman konkret setelah berjumpa dengan orang lain yang punya wawasan dan cara pandang lain.Â
Keberagaman wawasan dan cara mereka bergaul, atau cara mereka duduk dan berbicara dalam sebuah ruangan dapat menjadi rujukan tentang kenyataan dilema manusia pasca pandemi.Â
Pasca pandemi bukan berarti pandemi sudah berakhir, tetapi untuk menggambarkan tentang struktur waktu setelah pandemi berlangsung hampir dua tahun ini.Â
Dua tahun ini mirip seperti waktu untuk suatu formasi awal yang membentuk mental manusia, bagaimana hidup di tengah pandemi dan tentu setelahnya nanti atau memasuki masa endemi.Â
Berikut ini ada beberapa pengalaman dilematis dan bagaimana sikap batin yang diambil untuk mengatasinya:
1. Dilema antara waspada dan ramah
Suatu hari saya berada di dalam sebuah ruangan dalam suatu acara (Veranstaltung). Pada akhir dari acara itu kami dibagikan ke masing-masing orang sebuah roti.Â