Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa Orang Perlu Memaknai Pesan Verifikasi Akun dan Centang Biru?

13 Juli 2021   15:26 Diperbarui: 13 Juli 2021   16:17 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Verifikasi dan centang biru bukan untuk suatu kesombongan, tetapi untuk suatu kualitas edukasi bagi seluruh pembaca atau masyarakat Indonesia. Bukan soal biru, tetapi soal tanggung jawab yang mesti selalu diperhitungkan.

Senin sore waktu Jerman dengan udara sedikit sejuk, saya terbangun dari istirahat siang sejenak setelah lelah menuntaskan beberapa persiapan baik itu untuk urusan di universitas, maupun urusan di tempat kerja. 

Tepatnya 12 Juli 2021 saya mendapatkan pesan ini, "Selamat akun Anda telah diverifikasi." Wassss? Itu letupan keterkejutan spontan dalam kesendirian saya di kamar setelah bangun tidur.

Centang biru, pantaskah itu untuk saya? Saya akhirnya sejenak terdiam di depan komputer sambil terus memandang perubahan warna centang pada akun blog di Kompasiana.com.

Perlahan-lahan saya menyadari  arti pesan "Selamat akun Anda telah diverifikasi." Verifikasi biru bagi saya tidak lagi sekedar hanya sebagai suatu perubahan warna, tetapi tentu ada arti dibalik itu semua.

Karena itu, secara khusus pada kesempatan ini saya ingin menuangkan sedikit gagasan tentang verifikasi biru. Ya harga dari sebuah verifikasi dan centang biru yang menggetarkan hati, karena merasa tidak lagi mudah berurusan dengan arti dari warna biru.

Ada beberapa arti dari verifikasi dengan centang biru:

1. Warna biru dalam ranah psikologi sebagai warna ketenangan

Warna ketenangan yang saya pahami dalam konteks tulis menulis adalah ketenangan berpikir dan mengungkapkan gagasan-gagasan. Ketenangan (Ruhe)dalam konteks itu tentu berhubungan dengan hal-hal lainnya seperti ketenangan membaca simbol sosial, ketenangan membaca dunia dengan segala dinamikanya.

Ketenangan itu tidak saya rasakan pada saat-saat awal menulis di Kompasiana pada 27 Januari 2021. Pengalaman telah membuktikan bahwa grogi ingin cepat tayang artikel yang ditulis, meski sama sekali tidak tahu apa perbedaan artikel yang dipilih dan tidak dipilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun