Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Resign? Oh No, You Are My Hand, Batal Kok Bisa?

11 Maret 2021   17:17 Diperbarui: 12 Maret 2021   22:46 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gengsi menjadi taruhan pada saat itu. Lebih Resign deh, daripada berfungsi sebagai pelengkap. Orang lupa melihat bahwa betapa berartinya kehadiran pelengkap itu. Coba bayangkan tanpa pelengkap, orang bisa saja mengatakan ada sesuatu yang kurang. Masih mendingan bukan? Jika orang hanya punya satu tangan, maka orang bisa saja mengatakan orang itu cacat. 

Melengkapi kekurang sebagai pelengkap itu sebenarnya sangat berarti, ketika orang melihat bahwa kehadirannya telah menutup mata yang lain untuk melihat kecacatan dan bahkan menutup mulut untuk mengatakan ia tidak sempurna. 

Bagaimanapun sederhananya kehadiran seseorang dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya, selalu saja tetap berarti bagi orang lain atau bagi suatu perusahan. Dan karena itu, Resign harus dipertimbangkan lagi dengan harapan bukan karena merasa Anda tidak berarti. Dalam perjalanan waktu, semua teman senang dengan keberadaan saya dan kerjasama tim kami. Saya akhirnya percaya, semua akan berubah menjadi semakin baik (Alles wird gut).

3. You are my hand sebagai ungkapan melawan ghosting

Siapa sih yang tidak luluh hatinya, kalau saja tiba-tiba kedatangan sang Direktur yang juga pernah mendengar rencana sekretarisnya yang akan ghosting dari perusahan, lalu mengatakan, you are my hand. 

Yakin deh, batal Resign, batal ghosting jadinya. Peran kata-kata sangat kuat mempengarui pikiran manusia. Kata teman saya (Cendra, 10.03.2021) yang punya pengalaman you are my hand di Bandung itu seperti ini: "Di dunia ini selalu saja ada orang baik. Andaikan pada suatu tempat Anda tidak menemukan orang baik, maka jadikanlah diri Anda sendiri orang pertama sebagai orang baik."

Resign dan ghosting itu bisa saja terkait dengan pengalaman tertentu, yang bagi orang tertentu ada hubungannya dengan ketidakpuasan di satu sisi dan kerinduan untuk berjumpa dengan orang baik, pada sisi lainnya. Karena itu, entah itu di suatu perusahaan, ataupun dalam dunia asmara, komunikasi kerja, orang tidak boleh lupa ungkapan-ungkapan positif yang memberi semangat, membangkit rasa percaya diri dan menopang harga diri. 

Demikian cerita dan refleksi pengalaman pribadi yang bisa saya bagikan kepada pembaca. Saya percaya bahwa masing-masing orang memiliki pengalaman yang jauh lebih kaya dan bermakna. Ruang Kompasiana adalah ruang berbagi. Oleh karena itu, saya mencoba berbagi dari serpihan kisah dan refleksi, mengapa batal Resign. Saya percaya pada kekuatan kata-kata you are my hand, dengan kedua tangan orang bisa menopang sesuatu dalam kekuatan yang seimbang. Salam berbagi.

Ino, 11.03.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun