Mohon tunggu...
Inonk
Inonk Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Freelancer

Pecinta drama asia. Hal-hal yang ada di dalam drama menarik untuk diulas. Ga cuma drama, banyak hal terkait bahasa dan budaya yang menarik untuk dikaji.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

C-Drama, A Real Competitor For K-Drama dan Nasionalisme yang Tinggi

30 Januari 2020   14:17 Diperbarui: 30 Januari 2020   15:51 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

K-Drama sudah tak asing lagi di kalangan para pecinta drama di Indonesia. Sejak kemunculan drama Winter Sonata yang dianggap sebagai 'pintu masuk' diterimanya drama korea di awal tahun 2000-an, para pecinta drama pun mulai mengarungi apa yang disebut sebagai korean wave. Disadari atau tidak, berawal dari pecinta drama, para penikmat korean drama pun mulai menyukai lagu-lagu korea yang disuguhkan dengan emosional bahkan "menohok" untuk dikenang beberapa adegannya. Korean wave pun semakin tak terbendung. 

Nah, belakangan ini, korean drama sepertinya harus mulai waspada dengan adanya C-Drama atau Chinese Drama. C-drama pernah populer di masa lalu, seperti The Return Of The Condor Heroes, White Snake Legend, hingga drama yang "bertetangga" dengan Chinese Drama, yaitu Taiwanese Drama, Meteor Garden. Di masanya, siapa yang tak kenal dengan Pendekar Yoko hingga Tao Ming Tse. Setelah Meteor Garden menjadi populer, sayangnya tren drama Cina ini tidak berlanjut. Popularitas dilanjutkan oleh drama korea. 

Menurut observasi penulis (tentu saja bukan hasil penelitian ilmiah :)), drama cina sudah mulai mengusik popularitas drama korea sejak tahun 2016. Sebut saja beberapa dramanya yang dapat dikatakan pas manis dan gregetnya, seperti Love So Beautiful, Le Coup De Foudre, Put Your Head On My Shoulder, Love 020, hingga Go Go Squid. Di antara drama Cina yang telah disebutkan, ada dua 2 drama yang menarik perhatian saya, yaitu Love 020 dan Go Go Squid. Love 020 yang dirilis di tahun 2016 menarik perhatian para pecinta drama korea karena tidak hanya mengandalkan ketampanan dan kecantikan pemeran utamanya saja, tetapi juga jalan cerita yang menarik yang diambil dari novel best seller,hingga teknologi yang digunakan dalam film itu memang patut diacungi jempol. Tak jauh berbeda dengan Love 020, Go Go Squid pun memiliki konsep yang kurang lebih sama, sama-sama menonjolkan Hi-Tech dalam konten dramanya. 

Dalam Love 020, drama me nceritakan bagaimana para pemeran utama berkomunikasi dan berinteraksi dalam sebuah virtual game "A Chinese Ghost Story". Tampilan gamenya pun sangat indah dimana wajah para tokoh drama ditampilkan agar para penonton bisa membedakan. Go quid juga menampilkan kemajuan teknologi khususnya hacking. Dalam drama ini, saya diperkenalkan dengan keberadaan CTF Competition yang merupakan kompetisi yang dikenal di kalangan para hacker. 

Menariknya, dalam drama Cina tersebut, ideologi nasionalisme yang tinggi jelas diselipkan dalam kontennya. Pada drama Love 020, tim produksi drama seakan ingin menyampaikan bagaimana teknologi di negara tirai bambu sudah sangat berkembang khususnya dalam perfilman. Adegan drama yang berada dalam game virtual tampil sangat baik dan menarik. Dalam Go Go Squid, nasionalisme juga tak lepas dari apa yang dibicarakan para tokohnya. Mereka mengikuti kompetisi CTF untuk bisa mengharumkan nama bangsa, bagaimana kecintaan terhadap negara mereka bisa menghilangkan persaingan antar klub yang berbeda. 

goody25.com
goody25.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun