Mohon tunggu...
Inong Islamiyati
Inong Islamiyati Mohon Tunggu... Editor - Gadis pemimpi dan penyuka anime

See the world with a different style and finding happiness

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Avatar "The Last Airbender" Netflix

27 Februari 2024   09:00 Diperbarui: 27 Februari 2024   09:08 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram: Netflix.id

 

Buat kamu yang tumbuh di awal tahun 2000 an, pasti setidaknya pernah menyaksikan serial animasi Avatar The Last Airbender. Avatar The Last Airbender atau disingkat ATLA adalah animasi karya studio Nickelodeon tahun 2005. Di Indonesia, film ini juga dikenal dengan nama Avatar The Legend of Aang dan disiarkan di stasiun televisi swasta Global TV. Dunia dalam Avatar adalah dunia di mana banyak orang yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan unsur-unsur alam yakni air, api, tanah, dan udara. Di setiap generasi lahir seorang Avatar, yakni seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan keempat elemen sekaligus. Dengan hadirnya Avatar sebagai pemimpin keempat bangsa maka kedamaian antar bangsa tercipta. Namun di tengah kedamaian tersebut, negara api tempat tinggal para pengendali api mendeklarasikan perang kepada bangsa-bangsa lain. Film ini memfokuskan cerita tentang petualangan seorang pengembara udara terakhir bernama Aang yang diutus menjadi seorang Avatar untuk menyelamatkan dunia dari serangan negara api yang keji.

Film animasi Avatar The Last Airbender memperoleh banyak penghargaan dan bahkan sering disebut sebagai one of the greatest tv series of all time. Yakni salah satu seri animasi terbaik sepanjang masa karena mengangkat tema yang jarang dalam film animasi yakni perang, genosida dan unsur gelap lainnya. Meskipun agak gelap namun seri animasi ini tetap menampilkan suasana ceria, komedi, dan perkembangan karakter setiap tokohnya bisa dibilang sangat baik. Tak heran banyak sekali yang menggemari serial ini hingga sekarang. Karena itulah platform Netflix mengadaptasikan serial animasi ini dalam format live action. Menyusul kesuksesan serial live action anime One Piece di Netflix tahun 2023 silam.

Banyak perubahan cerita yang dilakukan 

Dalam melakukan adaptasi serial animasi ke format live action tak jarang ada yang cukup berhasil namun ada juga berakhir dengan kegagalan. Sehingga memicu kemarahan para fans yang mencintai animasi tersebut sejak lama. Sebut saja beberapa live action gagal seperti Dragon Ball Evolution, Fullmetal Alchemis, Attack on Titan, Death Note dan lain-lain. Live action tersebut dianggap gagal karena para penggemar merasa bahwa adaptasi live action tersebut justru merusak esensi cerita dari animasi yang mereka cintai sejak lama. Ditambah terkadang ada penyesuaian seperti beberapa adegan atau dialog yang ada dalam film animasi,  terpaksa dihapus karena dianggap kurang cocok untuk diterapkan dalam format live action. Tidak sesuainya karakter baik rupa maupun sikap menjadi catatan mengapa banyak adaptasi animasi format live action bisa dikatakan gagal.

Sebenarnya film animasi Avatar The Last Airbender ini pernah diadaptasi dalam format live action di tahun 2010. Film berjudul The Last Airbender karya sutradara M.Night Shyamalan ini sangat mengecewakan para penggemar karena terdapat banyak aspek negatif di dalamnya. Seperti kostum karakter, akting, cerita, efek CGI, gerakan dan sebagainya yang menyebabkan para penggemar menjadi marah dan kecewa sehingga film ini tidak dilanjutkan meski masih terdapat banyak cerita yang belum diangkat.

Lantas bagaimana adaptasi live action animasi Avatar The Last Airbender yang digarap oleh Netflix ini? Secara visual animasi ini sudah lebih baik dari pendahulunya. Kostum karakter dibuat semirip mungkin dengan versi animasinya sehingga para penggemar dengan cepat bisa mengenali karakter tersebut. Meskipun demikian kostum karakter dalam serial ini bisa dibilang masih agak low budget dan masih mirip seperti cosplay.

Cerita dalam live action Avatar The Last Airbender buatan Netflix juga sengaja dibuat lebih padat dan agak berbeda dengan format animasinya. Perlu diketahui bahwa Netflix mengadaptasi musim pertama dari animasi Avatar sebanyak 8 episode saja. Padahal dalam serial aslinya, musim 1 Avatar terdiri dari 20 episode. Tentu saja perlu dilakukan beberapa perubahan dan pemadatan cerita. Meskipun demikian bisa dikatakan seri live action ini masih cukup setia dan sesuai dengan cerita dalam serial animasinya.

Dibuat dengan nuansa yang lebih gelap

Film live action Avatar The Last Airbender buatan Netflix dibuat lebih gelap dari versi aslinya. Ini dikarenakan untuk menyesuaikan dan guna mengembangkan cerita agar lebih padat dan menambahkan nuansa baru yang tidak ada dalam serial aslinya. Walaupun terkadang ada beberapa episode yang menggabungkan  dua hingga tiga episode sekaligus sehingga terkesan agak terburu-buru. Tetapi hal tersebut masih cukup masuk akal dan masih dikatakan sejalan dengan cerita aslinya. Terdapat salah satu contoh adegan gelap dalam versi live action ini yakni adegan pembantaian suku udara yang mana tidak digambarkan secara detail dalam versi animasi. Para pengendali api juga digambarkan lebih brutal dan kejam seperti mampu membakar orang hidup-hidup. Gerakan pengendalian unsur dalam film ini juga cukup baik jika dibandingkan dengan film pendahulunya di tahun 2010.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun