Mohon tunggu...
Innnayah
Innnayah Mohon Tunggu... Insinyur - Calon Sinematografer

www.innnayah.com | www.cinematic.id | www.pekalonganku.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Keruhnya Sungai di Balik Cerahnya Batik Pekalongan

5 November 2018   13:14 Diperbarui: 10 November 2018   01:10 2259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai di Pekalongan (dokumen pribadi)

Kota Pekalongan dibelah oleh beberapa sungai, di antaranya sungai Kupang yang akrab disebut Kali Loji. Sungai ini berhulu di sekitar Gunung Kendalisodo. Ketika sampai hilir, beban tubuhnya kian berat. Menghitam, bahkan kadang memerah.

IPAL Batik Belum Optimal
Tepat di samping bak penampungan limbah cair, aku berbincang dengan Om Wiwid salah satu tokoh masyarakat pembatik kota Pekalongan. Kauman merupakan salah satu kampung batik di Kota Pekalongan, letaknya persis di sebelah barat alun-alun.

IPAL Batik di Kauman Pekalongan
IPAL Batik di Kauman Pekalongan

"Dulu, jaman saya kecil saat batik sedang maju-majunya...saya masih bebas kok berenang di sungai. Tidak ada sungai-sungai kotor. Lha sekarang, batik sudah menurun dibanding dulu...tapi sungai begini. Jadi, ini bukan karena batik. Ingat, di hulu ada banyak industri jeans yang pencuciannya dibuang ke sungai."

Dari keseluruhan industri batik di Kota Pekalongan, hanya 0,6% industri yang memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) batik dan selebihnya mengalirkan air limbah batiknya ke badan air (saluran drainase dan kali). Faktor biaya dan kurangnya lahan serta kesadaran menjadi pemicu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada tahun 2003, pemerintah Kota Pekalongan telah membangun IPAL batik di Kelurahan Jenggot dan pada tahun 2009 dibangun IPAL batik di Kelurahan Kauman.

Bak Penampungan Limbah Cair Batik
Bak Penampungan Limbah Cair Batik
IPAL Kauman sebagai salah satu sarana pengolahan air limbah terpadu, mengolah air limbah batik dari sentra industri rumah tangga di Kelurahan Kauman sebelum dilepas ke sungai yang berada tepat di sampingnya. 

Parameter kualitas air dan air limbah dinyatakan dalam himpunan nilai parameter kualitas air yang ditentukan agar badan air dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya dan menjaga kemampuan badan air dalam menampung air limbah tanpa menurunkan daya dukung perairan tersebut. Parameter kualitas air tersebut meliputi tiga aspek, yaitu parameter fisis, biologi dan kimiawi.

Lokasi dan kapasitas IPAL tersebut dinilai kurang efektif dalam menanggulangi debit air limbah batik diseluruh Kota Pekalongan yang mencapai 3.131 m3/hari. Selain itu kedua IPAL di Kelurahan Jenggot dan Kelurahan Kauman tidak terletak pada lokasi yang dapat mencakup semua air limbah batik untuk seluruh produksi batik di Pekalongan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Putri Yasmin dengan menggunakan metode analytical hierarchy process, kriteria pembuatan lokasi IPAL adalah debit limbah, beban lingkungan, kepadatan penduduk, tingkat pendidikan, ketersediaan energi dan ekonomi.

Adapun Sebelas kelurahan yang sebaiknya segera dibangun IPAL tersebut meliputi Kelurahan Tirto, Pasirsari, Landungsari, Sokorejo, Dekoro, Gamer, Pabean, Bandengan, Karangmalang, Kandangpanjang dan Degayu.

Komitmen bersama
Pada tanggal 2 Oktober 2018, aku berada di antara lautan warga Pekalongan yang bersarung batik. Kami mengadakan upacara peringatan dimana batik ditetapkan menjadi warisan budaya dunia. Dalam momen sacral ini dideklarasikan komitmen bersama, salah satunya tentang batik ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun