Mohon tunggu...
Innaka Dwi Citra
Innaka Dwi Citra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNJ

Dalam Proses Pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemuda dalam Menanamkan Jiwa Sosial Melalui Pendidikan Sosial Kemasyarakatan

8 Desember 2021   17:38 Diperbarui: 8 Desember 2021   17:57 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring berjalanya waktu, kondisi Negara Indonesia semakin mengalami perkembangan. Menjelang yang disebut masa Bonus Demografi, peran pemuda sangat diperlukan dalam meningkatannya kualitas penduduk Indonesia. Banyak yang bilang bahwa pemuda adalah aset bangsa yang sangat berharga. Disetiap perkembangan maupun pergantian zaman peradaban pemuda seringkali menjadi pelopor sebuah inovasi untuk kemajuan bangsa. 

Namun, sangat di sayangkan ditengah arus perkembangan zaman dan teknologi membuat pemuda memiliki suatu peluang dan juga tantangan yang harus mereka hadapi. Diantara keadaan pemudaa saat ini banyak pemuda yang mengalami kemerosotan jiwa idealisme, pariotisme, dan nasionalisme juga termasuk jiwa sosial. Beberapa kita lihat pemuda yang hidup nyaman dalam individualismenya, para pemuda belum dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sosial disekitarnya, banyak juga pemuda yang belum menemukan tujuan hidupnya. Sulitnya mendapat  kesempatan kerja serta tingginya tingkat penganggguran dikalangan generasi muda seringkali mengakibatkan berkurangnya produktivitas daya potensi bagi pemuda.

Para pemuda sudah terbiasa saling bahu-membahu memprogram sampai melaksanakan kegiatan dengan sungguh-sungguh. Dalam kehidupan bermasyarakat pemuda sering diikut sertakan dalam segala hal, terutama dalam pendidikan sosial. Diantara peran pemuda yang sering kita ketahui misalnya dalam bidang pendidikan seperti, pendidikan agama, pendidikan keorganisasian, pendidikan seni, pendidikan olahraga, bahkan pendidikan sosial kemasyarakatan, hal demikian tidak terlepas dari peran generasi muda.

Pendidikan sosial kemasyarakatan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan sikap bersosial dengan cara mendidik, membina, membimbing pada masyarakat supaya bertanggungjawab menjadi pendorong bahkan merubah pada kemajuan. Pendidikan tentu sangat penting, terutama pada anak-anak yang masih membutuhkan materi dan suapan ilmu, dalam hal ilmu alam, ilmu sosial dan juga ilmu keagamaan. Pemudalah yang sering kita jumpai di dalma kegiatan masyarakat yang tujuanya untuk mengajarkan pada anak-anak tentang hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat.

Oleh karena itu tentu di butuhkan adanya sebuah inovasi baru seperti re-thinking (pemikiran kembali) dan re-inventing (penemuan kembali) tentu dengan tujuan untuk nation character building (pembangunan karakter bangsa) bagi pemuda yang berwawasan kebangsaan dan patriotisme untuk menemukan kembali jati diri bangsa (Moerdiyanto, 2011 : 2). Karena ditangan pemuda terdapat peran yang besar dalam mensosialisasikan pendidikan sosial kemasyarakatan agar regenasi selanjutnya dapat mempertahankan budaya sosial yang ada tanpa menghilangkan budaya budaya sosial yang ada karena pengaruh perkembangan zaman. Hal ini berkaitan dengan teori Perspektif Generasi dalam Kajian Kepemudaan. Dalam tradisi sosiologi klasik, perspektif generasi dimunculkan oleh Karl Mannheim, beliau merupakan seorang sosiolog kelahiran Hungaria yang kemudian bermigrasi ke Jerman dan Inggris. Ia menjelaskan bahwa  dalam memahami perubahan sosial pemudalah yang menjadi aktor utama.  Muncul dalam karyanya Essays on the Sociology of Knowledge (1952). Dalam hal ini beliau menjabarkan perubahan sosial pada jamannya dengan menggunakan entry point pemuda sebagai entitas yang berada pada ketegangan antara proses reproduksi sosial dan produksi sosial. Mannheim mengkonstruksikan pemuda sebagai aktor politik yang ikut membuat adanya perubahan sosial.

ISI PEMBAHASAN

Peran Pemuda dalam masyarakat seperti yang di ambil dari pendapat Gross, Mason dan Mc Eachern, beliau menjelaskan bahwa Peranan pemuda ialah sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. Kemudian peranan ini bisa berhubungan dengan pekerjaan dan kewajiban-kewajibannya. Kita bisa melihat dari peranan-peranan sosial meliputi Pendidikan Agama, Keorganisasian, seni, keterampilan, olah raga dan lain-lain. Peranan pemuda dalam masyarakat tidak luput dari pendekatan sosial yaitu seputar kegiatan menganalisa kebutuhan, keinginan dan lingkungan sekitar.  Kebudayaan diwujudkan dalam tingkah lakunya masing-masing. Peranan pemuda dalam pendidikan social dalam mensosialisasikan budaya sosial maka pemuda dapat melakukan berbagai upaya melalui berbagai bidang yang terdapat didalam suatu masyarakat, peranan pemuda dalam masyarakat diantaranya:

Pertama, Melalui Pendidikan Agama sebagai re thingking (pemikiran  ulang) Pendidikan selalu bertumpu pada suatu wawasan kesejarahan, yakni pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan masa depan.

Kedua, Pendidikan Keorganisasian sebagai nation character building (pembangunan karakter bangsa) bagi pemuda yang berwawasan kebangsaan dan patriotisme untuk menemukan kembali jati diri bangsa Organisasi merupakan sekumpulan orang yang di dalamnya melakukan kerjasama yang terintregrasi dalam suatu lingkungan sosial yang lebih luas, dan dipengaruhi oleh perubahan lingkungan dalam rangka mencapai tujuan. Dalam suatu kutipan menjelaskan bahwa organisasi yaitu suatu sistem sebuah usaha kerja sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu dengan melakukan transformasi input dari lingkungan menjadi out put yang dikelurkan kepada lingkungan sekitarnya. Contohnya melalui kegiatan karangtaruna, ikatan remaja masjid dan lain sebagainya.

Ketiga, Pendidikan seni sebagai re-inventing (penemuan kembali). Pendidikan seni merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan mampu membangkitkan perasaan dirinya sendiri maupun orang lain. Peranan pemuda dalam hal ini yaitu mendidik atau mengajarkan pada masyarakat khususnya anak-anak belajar tentang seni musik seperti musik Banjari, Ishari, mbawak (lantuan sholawat), Rebana dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun