Mohon tunggu...
Inka Roshanti R.T.Anamenga
Inka Roshanti R.T.Anamenga Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mitos bantengan dan Kancil Mas

2 Juni 2025   16:31 Diperbarui: 2 Juni 2025   16:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kuliah terpadu merupakan salah satu program pembelajaran luar kelas yang dirancang untuk mengasah kepekaan sosial, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan memperluas wawasan mahasiswa terhadap realitas kehidupan masyarakat secara langsung. Dalam konteks ini, Desa Jambuwer, yang terletak di wilayah dengan karakteristik sosial dan budaya yang khas, menjadi lokasi yang sangat tepat untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Dengan latar masyarakat yang masih memegang erat nilai-nilai tradisi, kehidupan agraris, serta semangat gotong royong yang tinggi, mahasiswa tidak hanya belajar mengenai teori-teori sosial dan budaya, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk merasakan dinamika kehidupan desa secara nyata.

Selama pelaksanaan kuliah terpadu, mahasiswa diajak untuk berinteraksi langsung dengan warga desa, melakukan observasi, wawancara, dan menggali berbagai potensi serta permasalahan yang ada di masyarakat. Kegiatan ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang selama ini diperoleh di bangku kuliah dalam bentuk pengabdian nyata kepada masyarakat. Bukan sekadar kegiatan akademik, kuliah terpadu ini juga menjadi jembatan untuk membangun empati, solidaritas, dan pemahaman lintas budaya.

Melalui program ini pula, kami menyadari bahwa ilmu tidak hanya hidup di dalam ruang kelas, tetapi juga tumbuh dan berkembang bersama denyut nadi kehidupan masyarakat. Desa Jambuwer, dengan segala keunikan dan kesederhanaannya, telah menjadi tempat belajar yang penuh makna, yang mengajarkan kami tentang arti menjadi mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya."---

Sejarah dan Mitos dalam Organisasi Pencak Silat dan Bantengan Kancil Mas

Organisasi Kancil Mas pada awalnya berdiri sebagai wadah untuk mengembangkan seni bela diri pencak silat. Seiring berjalannya waktu, organisasi ini mengalami perkembangan dengan menggabungkan kesenian bantengan, sebuah seni tradisional yang telah ada sejak lama di masyarakat.

Saat ini, organisasi tersebut dipimpin oleh Pak Suparno selaku Ketua Umum, dan dibantu oleh Pak Adi---yang akrab disapa Pak Ndong---sebagai Wakil Ketua sekaligus pelatih.

Terkait sejarah berdirinya organisasi Kancil Mas, Pak Adi selaku narasumber menjelaskan bahwa beliau dan Pak Suparno hanya melanjutkan kepengurusan dari generasi sebelumnya. Mereka tidak mengetahui secara pasti siapa pendiri awal organisasi tersebut maupun latar belakang lengkap pembentukannya. Namun, berdasarkan informasi yang mereka terima, organisasi ini sudah berdiri sejak tahun 1961.

---

Mitos-Mitos yang Berkembang yang kami Galih dari dua narasumber di atas dan sejarah dan Mitos dalam Organisasi Pencak Silat dan Bantengan Kancil Mas

Observasi di Desa Jambuwer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun