Mohon tunggu...
Arif Ramadhan
Arif Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - boys

Sekedar mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Menggunakan Media Konvesional dan Media Baru (Mahasiswa UAD)

31 Maret 2021   12:31 Diperbarui: 31 Maret 2021   12:36 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sedikit share pengalaman nih guys. Sebagai mahasiswa jurusan Ilkom khusunya tempat saya kuliah yaitu di UAD, pasti tidak jauh yang namanya media. Media saat ini atau dikenal juga dengan media baru yaitu media yang sudah dipengaruhi teknologi digital, media baru juga sebenarnya gabungan dari beberapa media konvnesional yaitu suara, teks, dan visual yang dipadukan jadi satu. Di zaman teknologi yang canggih saat ini tentunya dalam melakukan sesuatu bisa lebih praktis, instant, tanpa membutuhkan waktu yang lama, media baru contohnya situs web dan blog, email, media social, kamera digital yang juga didukung oleh alat gawai pintar atau smartphone  dan kehadiran Internet yang saat ini mudah diakses. Media saat atau disebut Media Baru ini bahkan tidak bisa lepas dari semua kalangan khusunya media baru (social media) yang saat ini serba digital.

 Sebelum munculnya media baru tentunya kalian melewati masa – masa media konvesional. Media konvnesional yaitu media yang  berbentuk dalam media cetak dalam berbagai bentuk artikel dan memiliki audiens cukup terbatas, contohnya berita di surat kabar maupun majalah kemudian menyusul seperti radio, televisi dan film. Media konvensional saat ini masih tetap eksis meskipun pengguna media konvensional menurun setiap tahun, rata- rata orang tua masih menggunakan media konvensional. Media konvensional yang sekarang terkikis seiring waktu dikarenakan perkembangan – perkembangan yang sangat cepat. Meskipun begitu kalian semua pasti pernah menggunakan kedua jenis media ini. Di Indonesia sendiri telivisi maupun radio saat ini dapat dinikmati melalui streaming, meskipun begitu media konvnesional dinilai masih bisa melengkapi karena terkadang masyarakat di Indonesia masih menggunakan keduanya. Saya akan share pengalaman menggunakan media konvnesional dan media baru yang pernah atau selama ini saya digunakan.

Karena saya lahir di tahun 2000- an media konvensional pertama yang saya lihat dan saya gunakan meskipun tidak terlalu suka yaitu surat kabar atau orang biasa menyebutnya koran. Awal kenal yang namnya koran atau surat kabar karena orang tua khususnya ayah yang gemar membaca koran, bahkan berlangganan setiap koran dengan berita baru terbit. Karena masih kecil dan belum terlalu mengerti akhirnya saya membaca koran dengan mencari visual gambar yang kebanyakan masih hitam putih biasanya iklan, update bola, dan juga kolom jual barang, meskipun membosankan bagi anak kecil tetap saja penasaran.

Koran pertama yang saya baca kalau tidak salah Pos Kota selanjutnya koran sindo 2 surat kabar yang biasa atau menjadi favorit sang ayah. Selanjutnya Majalah anak – anak yaitu majalah BoBo, meskipun dulu tidak terlalu suka membaca namun karena iri dan mengikuti teman – teman lain saat itu akhirnya beli. Saat itu majalah BoBo terbilang cukup mahal 5 sampai 10 kali lipat harga koran yang saat itu hanya 2 ribu rupiah saja.

Majalah BoBo ini karena majalah untuk kalangan anak – anak, visual gambar lebih banyak, berwarna, dan juga cerita yang menarik untuk dibaca anak – anak. Setelah surat kabar dan majalah, selanjutnya CD DVD dan televisi yang menjadi favorite dibanding yang lainnya. CD DVD ini terbilang cukup lama sampai ditemukan handphone layar sentuh kemudian smartphone hingga saat ini. CD ini pertama saya kenal karena orang tua suka menyetel music – music popular pada tahun 2 ribuan, saya mulai tertarik Ketika mendapatkan hadiah CD dari kotak susu hampir setiap minggu, biasanya CD tersebut isinya adalah cerita , dongeng, atau pun permainan asah otak anak – anak.

Setelah media konvesional, kali ini saya dikenalkan dengan media baru seperti yang saat ini. Media baru pertama yang saya tahu justru Game Online melalui computer pada tahun sekitar 2009 ketika saya diajak teman pergi ke warnet ( Warung Internet), dan di sana juga saya mengenal yang namanya internet. Game menurut saya juga termasuk media alternatif informasi dan juga pembelajaran mengenai computer dan banyak hal lain.

Berkat game juga Bahasa inggris saya terlatih untuk anak – anak sd, karena game rata – rata berbahasa inggris. Namun kalian jangan seperti saya yang sudah kecanduan game, akibatnya menjadi lupa rumah dan waktu. 2 tahun setelahnya saya dibelikan laptop dan handphone pertama dan merupakan pengeluaran android pertama. Disitulah saya mengenal social media yang pertama saya gunakan yaitu Facebook. Facebook pada saat itu sedang ramai- ramainya, meskipun fitur yang tersedia tidak seperti sekarang, namun sudah termasuk media yang praktis. Sebelum Facebook saya juga sudah mengenal email, pada saat itu yang saya gunakan yahoo, walaupun hanya digunakan pada saat login Facebook dan baru bisa mengoperasikan email pada tahun 2013an dan membuat email baru menggunakan gmail. Saat itu juga saya sudah bisa mengeksplor handphone android baik internet, email, website ( Wikipedia, google), sosmed dan lain lain.

Setelah Facebook ada salah satu merk handphone Blackbery yang mengeluarkan social media bernama BlackBery Massenger yang sangat popular setelah dapat digunakan di berbagai macam Handphone Android.

BBM ini sebenarnya tidak secanggih Facebook fiturnya, namun karena punya nama dari BlackBery itu sendiri penguna banyak yang tertarik. Setelah BBM saya mengenal Whatsapp aplikasi media social yang sudah umum dan wajib digunakan untuk sekarang, dan di saat ini Smartphone mulai bermunculan yang sudah didukung dengan jaringan 4G. dengan adanya jaringan 4G media baru ini semakin mudah di dunia Internet. Dan saya juga sangat merasakan itu dan disaat itu saya menggunakan Whatsapp untuk memulai chat sesama teman karena mudah digunakan dan tidak ribet. Selanjutnya youtube, saya mengenal dan membuat akun youtube tahun 2013an, youtube termasuk media yang menampilkan video dari informasi dan hiburan, meskipun belum terlalu seperti sekarang yang tiap hari menjadi tontonan kita semua.

Setelah youtube saya mengenal media baru yaitu Instagram yang sekarang di seluruh dunia pasti memiliki akun Instagram. Instagram sebenarnya mirip – mirip seperti Facebook  namun lebih canggih fiturnya, dan juga menurut saya lebih enak digunakan. Banyak informasi namun tetap ter- filter jadi tidak sebebas twitter karena tidak semua pengguna berumur di atas 17 tahun. Dan yang terakhir aplikasi online shop, shope dan Tokopedia yang saya gunakan ini juga termasuk media informasi, dan juga transaksi jual beli pedagang dan pembeli. Sekarang justru konsumen lebih banyak juga yang beli barang dan kebutuhan di online shop. Selain harganya yang lebih murah disbanding toko, saya tidak perlu keluar rumah untuk membelinya, kita tinggal menunggu barang diantar sampai rumah. Jadi intinya Media Baru ini sangat membantu sekali apalagi di saat pandemic seperti ini, dan juga Media Konvesional meskipun tergesser namun menurut saya tidak akan punah dan akan tetap ada dan dibutuhkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun