Mohon tunggu...
FITRI FITRI
FITRI FITRI Mohon Tunggu... mahasiswa

menyukai kuliner

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pecel Perjuangan, Pecel Pemersatu Mahasiswa

17 Juli 2023   11:28 Diperbarui: 17 Juli 2023   11:34 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tembalang, adalah salah satu daerah di Semarang yang dipenuhi oleh mahasiswa UNDIP dari berbagai daerah. Sebagai daerah yang di dominasi mahasiwa juga daerah yang di dominasi dengan kuliner yang banyak pilihan jenis dan harga, dari makan pagi sampai makan malem, dari makan tradisional hingga restoran fancy juga ada disana.
Walaupun saya tidak berdomisili di Tembalang bukan berarti saya jarang ke Tembalang, karena Tembalang menjadi sarangnya mahasiswa dengan banyaknya pilihan kuliner yang ada. Saya juga cukup sering mencicipi kuliner yang ada di Semarang. Sebagai anak rantau yang masih beradaptasi dengan kuliner yang ada di semarang. Pecel menjadi comfort food yang bisa diterima oleh lidah saya. Kalau tingal di semarang rasanya di setiap kelurahan pasti ada yang menjual pecel. Pecel menjadi pondasi primadona masyarakat semarang untuk sarapan. Namun setiap pecel pasti punya cerita dan cita rasa yang berbeda.
 
Salah satu yang menjadi favorit saya adalah Pecel Perjuangan. Iya namanya memang pecel perjuangan. Terdengar heroik? Atau terdengar seperti di endorse suatu partai?
Hahaha... enggaklah..
 
Di balik namanya yang heroik, pecel perjuangan punya historynya sendiri pecel ini sudah lama berdiri dari awal 2000an dan sudah menjadi langganan mahasiswa rantau yang ada di sekitar Tembalang. Ga pernah sepi dari tahun 2000-an membuat Namanya semakin dikenal dari masa ke masa oleh para pembelinya. Tempatnya juga tidak berubah masih sama dari awal berdiri dan tidak membuka cabang di tempat lain jadi benar-benar otentik. Alasan bu Mar tidak membuka cabang karena untuk menjaga resep turun temurun yang ia wariskan ke anaknya dan juga agar pelangganannya tidak kebingungan untuk mencari Pecel yang sudah legendaris ini.

Alasan saya yang tinggal jauh dari Tembalang harus menempuh waktu kurang lebih 30-45 menit hanya untuk mencicipi pecel perjuangan adalah pilihan lauk disini sangat banyak ada puluhan jenis lauk jadi siapapun jika datang kesini pasti akan kalap dengan pilihan lauk yang ada. Rasanya semua lauk ga ada yang gagal disana semua sangat cocok disandingkan dengan Pecel Perjuangan.
 
Saat memasuki warung pecel perjuangan kita akan disambut dengan meja yang berbentuk U yang menghidangkan puluhan pilihan lauk yang bebas dipilih dengan selera masing-masing. Dengan kursi yang sederhana Warung Pecel Perjuangan tetap nyaman menjadi tempat sarapan di pagi hari. Dengan customer kebanyakan berasa dari luar kota Semarang bahkan di luar Pulau Jawa. Selain bisa melihat pelanggan dine-in ada juga beberapa ojol yang terlihat mengantri untuk pesanan mereka, maklum Pecel Perjuangan Bu Mar termasuk pecel favorit di aplikasi Delivery Food Online.

Saking nyamannya disana saya sampai ketemu teman baru disana namanya mbak Ratna yang ramah banget dan ternyata udah langganan disini sejak jadi mahasiswa baru 13 tahun yang lalu. Setiap ada kesempatan mba Ratna bela belain mampir ke Pecel Perjuangan untuk bernostalgia masa-masa menjadi mahasiwa yang dulu setiap pagi menjadikan Pecel Perjuangan sebagai pondasi harian. Mba Ratna juga menjelaskan kalau Pecel Perjuangan Bu Mar ini sangat terkenal di kalangan mahasiswa sampai sekarang, walaupun di Tembalang sudah banyak pilihan sarapan yang lain. Kelezatan Pecel Perjuangan bu Mar ga ada yang bisa mengalahkan. Mba Ratna menambahkan 13 Tahun yang lalu ia kesini yang melayani masih Bu Mar sendiri namun seriiring berjalannya waktu Bu mar sudah menurunkan Warungnya untuk anaknya dan bahkan cucunya juga turut mrmbantu menyajikan Pecel Perjuangan ini.
 

dokumen pribadi penulis
dokumen pribadi penulis
Dan juga yang paling spesial ada pada cara penyajiannya yang nggak memakai piring, melainkan pincuk kombinasi dari kertas serta daun pisang yang dibentuk mirip seperti mangkuk. Alasan bu Mar menggunakan ini karena untuk mempersingkat waktu penyajian dan waktu yang dibutuhkan untuk mencuci piring bisa untuk melayani pembeli. Menurut saya ide ini cukup unik berbeda dengan pecel pada umumnya. Kalau masalah rasa bisa diadu dengan banyak pilihan pecel lainnya yang ada di semarang. Sambal kacangnya benar benar special dengan rasa yang otentik. Bumbu pecelnya bener-bener beda banget dari tempat lain kalau disini sambal kacangnya itu masih sangat kentel dan krenyes krenyes kacangnya masih berasa. Jadi bukan typical sambal kacang yang encer dan ga berasa kacangnya gitu. Untuk harga seporsi di bandrol dengan harga 10rb untuk seporsi pecel. Dan jika kamu ingin menmbah lauk kamu hanya perlu menambah Rp. 1.000-Rp. 5.000 tergantung lauk yang kamu pilih sedangkan untuk minumnya Anda dapat memilih es jeruk, es teh, teh hangat, ataupun jeruk hangat. Bagi mahasiswa yang ingin menghemat uang jajannya tersedia air putih dan air es yang gratis.  

 
Loksi pecel perjuangan juga angat strategis berlokasi di Jl. Tirto Agung No.77 benar-benar dekat dengan mahasiswa sehingga menjadi comfort food untuk sarapan bagi mahasiswa  yaang berasal dari banyak daerah. Walaupun pecel sebenarnya makanan yang bisa dijumpai diberbagai daerah namun kenikmatan pecel perjuangan bisa menyatukan selera para mahasiswa dari berbagai daerah dan bisa menyembuhkan homesick mahasiswa kaan daerahnya dan pecel didaerah mereka. Pokoknya belum lengkap rasanya jika ke tembalang atau tinggal di tembalang namun tidak mencoba pecel perjuangan pecel perjuangan pemersatu lidah mahasiswa ini. Harga terjangkau, Warung Nasi Pecel 'Perjuangan' Bu Mar ini buka dari pukul 07.00-13.00 WIB.  Jika Anda tidak mau kehabisan nasi pecelnya, lebih baik Anda datang pagi-pagi. Anda juga harus bersiap-siap untuk mengantri karena pelanggannya cukup banyak. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun