Mohon tunggu...
Y. B. Inocenty Loe
Y. B. Inocenty Loe Mohon Tunggu... Guru - Instruktur Pembelajaran Kreatif, Penulis, Kandidat Magister Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Yohanes Baptista Inocenty Loe, Saat ini menjadi kandidat Magister Teknologi Pendidikan di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Ia bekerja sebagai pendidik di salah satu sekolah swasta di kota Kupang, sekaligus menjadi instruktur pelatihan menulis dan pembelajaran kreatif berbasis digital di NTT. Sebagai seorang instruktur menulis, karya-karyanya telah diterbitkan di media massa cetak maupun online. Ia telah menerbitkan tiga buku yaitu Kisah Para Pelukis Wajah Bangsa, Literasi di Atas Awan dan buku terbarunya berjudul Prinsip-Prinsip Demokrasi John Rawls (Menguak Kebebasan dan Kesetaraan). Selain itu, ia juga adalah editor yang telah mengedit puluhan buku dan membantu banyak pihak untuk menerbitkan bukunya. Sebagai pelatih pembelajaran kreatif berbasis digital, ia banyak kali diundang ke berbagai kesempatan di wilayah NTT untuk berbagi inspirasi dan motivasi. Kemampuannya ini telah dibuktikan dengan berbagai pencapaian dan penghargaan yang diraihnya. Pada 2021, dinobatkan sebagai penulis aktif tingkat Nasional dan guru aktif literasi tingkat nasional. Di bidang pembelajran kreatif berbasis digital, seluruh karya dan inovasinya pernah ditanyakan di TVRI Nasional pada program Inspirasi Indonesia, akhir 2022 lalu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Learning by Teaching or Learning by Doing

4 Maret 2024   14:28 Diperbarui: 4 Maret 2024   14:31 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Y. B. Inocenty Loe

Sebelum terlampau membahas tentang learning by doing ada baiknya dimulai dengan topik learning by teaching. Sudah sejak lama, lembaga pendidikan Indonesia mempraktikan learning by teaching. Proses belajar melalui pengajaran. Ruang kelas adalah ruang pengajaran yang diharapkan mendorong siswa untuk belajar. Apa yang disampaikan guru menjadi point-point belajar siswa. Belajar tanpa pengajaran nampaknya tidak mungkin. Belajar tanpa ada pengajaran guru rasanya bukan belajar. Dengan  adanya kemudahan mengakses sumber belajar, praktik learning by teaching harus mempertimbangkan learning by doing. Pengajaran yang bermutu harus memungkinkan siswa melakukan sesuatu.

Melampaui learning by teaching, kita berkenalan dengan learning by doing. Gagasan pragmatis John Dewey, seorang tokoh pendidikan dengan teori psikologi kognitif bisa jadi rekomendasi untuk memahami lingkaran learning by doing. Menurut Dewey, pengetahuan manusia terbentuk melalui proses pengalaman. Pengalaman atau keterlibatan dengan realitas konkret memungkinkan siswa memahami sesuatu. Aktivitas ini dianggap efektif memperkuat pembentukan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap sesuatu.

Seperti behaviorisme, yang menekankan pengkondisian perilaku melalui intervensi tertentu, kognitivisme Dewey, praktik learning by doing mengarisbawahi pengkondisian pengetahuan melalui pengalaman. Semakin aktif siswa di ruang kelas, semakin kuat aktivitas belajar. Dalam pengajaran, tugas guru adalah memungkinkan siswa untuk terlibat dalam aktivitas tertentu. Dengan ini, kita sampai pada ide besar tentang kondisi eksplorasi dan eksperimen dalam proses belajar. Ruang kelas harus menjadi ruang eksplorasi dan eksperimen siswa.

Pembelajaran berbasis projek bisa jadi rekomendasi aktivitas learning by doing. Projek yang dimaksudkan di sini tidak terbatas pada projek P5 sebagaimana dalam kurikulum merdeka. Tetapi setiap aktivitas pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk melakukan eksplorasi dan eksperimen yang darinya mendorong aktivitas penciptaan sesuatu. Ruang kelas melalui learning by doing menjadi tempat eksplorasi dan eksperimen untuk menciptakan sesuatu atau menjadi sesuatu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun