Mohon tunggu...
ingrid saniya
ingrid saniya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teori Lempeng Tektonik: Pengertian, Jenis, Batas Lempeng, Dampak pada Kehidupan

16 April 2024   17:54 Diperbarui: 16 April 2024   17:55 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Lempeng merupakan lapisan penyusun bumi paling atas yang sebagian besar mempunyai ketebalan hingga 100 km. Sedangkan tektonik merupakan proses pergerakan kerak bumi yang menghasilkan berbagai fenomena seperti lipatan, cekungan, dan patahan yang mempengaruhi ketinggian dan kedalaman permukaan bumi. Lempeng tektonik berkaitan erat dengan lapisan paling atas bumi, yaitu litosfer. Lapisan kerak dan mantel bumi sangat padat dan keras. Lapisan litosfer mengalami proses yang pada akhirnya mengarah pada terbentuknya lempeng tektonik di Bumi. Proses pergerakan ini mempunyai dampak langsung dan signifikan terhadap kenampakan dinamis permukaan bumi. Indonesia terletak di permukaan tiga lempeng besar: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Letak geologi Indonesia dapat diketahui dari pertemuan tiga lempeng.  Kondisi ini membuat wilayah yang terletak di persimpangan lempeng rentan terhadap gempa.

Gerakan magma yang tak pernah berhenti tersebut dinamakan gerakan konveksi. Magma yang lokasinya dekat dengan inti bumi akan menjadi panas kemudian naik ke permukaan. Magma ini menuju ke sekitar dasar lempeng bumi. Hal inilah yang kemudian membuat lempeng bumi ikut beregerak. Gerakan tektonik adalah proses gerakan kerak bumi yang menyebabkan tinggi rendahnya permukaan bumi. Gerakan tektonik bisa mempengaruhi permukaan bumi karena gerakan tersebut menimbulkan retakan, lipatan, lekukan, dan patahan.

Yang dimaksud dengan teori lempeng tektonik adalah teori dasar di bidang geologi, dikembangkan untuk dapat memberi penjelasan secara mendalam mengenai fakta dari pergerakan besar lapisan permukaan paling atas bumi atau litosfer secara alami. Beberapa bagian benua yang terbagi ini dinamakan Gondwana dan Laurasia, munculnya beberapa benua ini ditandai dengan pergerakan dan diibaratkan seperti bongkahan es yang mengapung dan bergerak di lautan. Karena inilah teori lempeng tektonik juga disebut dengan teori pengapungan kontinen, yang diperkuat dengan beberapa bukti seperti berikut.

  • Kesamaan garis pantai
  • Pesebaran fosil
  • Kesamaan jenis batuan
  • Bukti iklim purba
  • Medan magnet benua

Terdapat tiga jenis batas lempeng tektonik berdasarkan pergerakan lempeng secara relatif terhadap satu dengan lainnya. Ketiga jenis ini erat hubungannya dengan fenomena-fenomena di permukaan bumi. Berikut penjelasannya secara rinci:

  • Batas divergen disebut juga zona akresi dan zona pembentukan lempeng baru, atau zona pergerakan lempeng yang saling menjauhi. Ruang kosong yang tercipta akibat pergerakan lempeng tektonik pada akhirnya menjauh dari bagian terluar mantel bumi. Kondisi yang menimbulkan pegunungan di tengah laut atau lembah keretakan.  Hal ini dapat menyebabkan lempeng benua terbelah menjadi dua, sehingga magma dapat masuk ke bagian tengah lempeng yang kosong. Batas divergen disebut juga zona akresi dan zona pembentukan lempeng baru, atau zona pergerakan lempeng yang saling menjauhi.
  • Batas konvergen merupakan zona rekahan yang menyebabkan lempeng-lempeng di permukaan bumi saling mendekat. Salah satu lempeng tersebut kemudian menembus mantel bumi hingga meleleh dan hancur akibat suhu tinggi. Subduksi dan tumbukan terjadi di zona konvergensi Jika pelat terbuat dari bahan berat akan terjadi subduksi, dan jika pelat terbuat dari bahan ringan akan terjadi tumbukan. Gerakan tumbukan di permukaan bumi membentuk pegunungan, dan gerakan subduksi membentuk lipatan pada daerah cekung lempeng sehingga membentuk pegunungan vulkanik. 
  • Batas transform Disebut juga batas geser karena pada batas transform tidak terdapat litosfer yang kemudian dihancurkan dan tidak terdapat litosfer baru tercipta. Beberapa lempeng cenderung bergerak secara lateral atau mendatar satu sama lain. Meskipun pada batas ini banyak muncul patahan transform seperti patahan punggung laut yang panjangnya bisa mencapai ratusan kilometer.

Untuk memahami pergerakan lempeng bumi beserta dampak yang ditimbulkan pada bentang alam, maka kita perlu mengetahui beberapa poin di bawah ini:

  • Sifat kerak benua di muka bumi adalah ringan dan permanen. Oleh sebab itu, kerak benua tidak bisa tenggelam. Hal ini juga disebabkan karena masa jenis kerak benua sangatlah rendah. Sedangkan kerak samudera bersifat sementara, karena setiap mengalami tabrakan dengan kerak benua maka akan terjadi subduksi atau penenggelaman.
  • Lempeng benua dapat terbentuk dari kerak benua maupun kerak samudera sesuai dengan gaya yang mempengaruhi pergerakan lempeng di wilayah tersebut.
  • Letak kerak benua dapat berada jauh di luar batas benua yang berkaitan.
  • Lempeng bumi tidak dapat menempati suatu medan atau tempat yang sama. Jika terjadi proses penempatan yang sama, maka salah satu lempeng akan menjadi gunung atau dihancurkan pada bagian mantel bumi.
  • Jika terdapat dua lempeng yang bergerak saling berjauhan maka akan terjadi kerak samudera baru pada wilayah tersebut.
  • Bumi bersifat konstan, artinya tidak mengalami perubahan ukuran besar maupun kecil. Hal ini berkaitan pada pembentukan kerak samudera di suatu tempat akan diiringi dengan penghancuran kerak samudera di tempat lain.
  • Gerakan lempeng secara umum sangatlah lambat, sehingga sulit untuk dapat dirasakan oleh manusia. Namun, jika terjadi gerakan cepat secara tiba-tiba dan berkala, maka gerak lempeng tersebt disebut dengan gempa bumi.
  • Bentang alam tektonik dapat ditemukan pada batas lempeng (plate boundaries).
  • Perbedaan dari kerak benua dengan kerak samudera dilihat dari kepadatan material penyusunnya.
  • Pergerakan lempeng dapat menyebabkan terbentuknya topografi di permukaan bumi, misalnya pegunungan, palung, dan gunung berapi

Beberapa faktor geologi tersebut sering menjadi pemicu terjadinya bencana alam, bencana alam bisa terjadi dengan kekuatan rendah, sedang dan besar. Faktor-faktor geologi tersebut selain menyebabkan adanya potensi bencana, pada kenyataannya faktor-faktor geologi tersebut memberi arti penting dalam kehidupan dan siklus kehidupan di bumi kita ini. berikut adalah beberapa jenis bencana alam yang terjadi akibat faktor geologi.

  • Tanah longsor

Longsor akibat gerakan tanah biasanya terjadi di daerah yang berlereng tidak stabil dan dipicu oleh curah dan intensitas hujan. Adanya perusakan lahan, penggundulan hutan serta tidak adanya pelindung tanah secara memadai.

  • Kekeringan

Pada daerah yang didominasi atau tersusun oleh batuan pejal dan keras denga lapisan tanah yang tipis pada umumnya tidak menyimpan air dalam waktu yang lama bahkan dapat langsung menjadi surface run off atau lolos ke bawah permukaan melalui celah-celah batuan.

  • Banjir dan Banjir bandang

Banjir dan banjir bandang erat kaitannya dengan kapasitas area tangkapan air di daerah hulu. Berkurangnya area hijau di daerah hulu akan meningkatkan ancaman banjir, sementara itu minimnya vegetasi akan meningkatkan potensi longsor di daerah hulu.

  • Letusan gunung api

Secara geologi, Indonesia terletak pada Segitiga Emas interaksi lempeng yang menyebabkan Indonesia terdapat pada jalur cincin api dunia dimana pada jalur tersebut tersebar gunungapi-gunungapi aktif. Hal ini tentu membuat Wilayah Indonesia memiliki ancaman bencana letusan gunung api cukup tinggi dibandingkan dengan negara lain.

  • Gempa dan Tsunami

Gempa Bumi terjadi dengan adanya aktifitas tektonik yang berlangsung di permukaan bumi sehingga menyebabkan adanya jalur jalur patahan yang rawan terjadi gempa. Tsunami umum terjadi pada tipe patahan yang memiliki lentingan vertikal (patahan naik), dimana bagian lempeng yang tertekan melenting ke atas saat terjadi perlepasan energi saat gempa (Patahan Horizontal/Transform tidak menyebabkan Tsunami).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun