Mohon tunggu...
Kompas Nusantara
Kompas Nusantara Mohon Tunggu... Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menyajikan Beragam Informasi Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

UBS Global Research Nilai Danantara Bisa Dongkrak Saya Saing Ekonomi Indonesia

22 Februari 2025   17:59 Diperbarui: 22 Februari 2025   17:59 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Danantara / Foto: Cobisnis

Danantara yang diinisiasi presiden Prabowo Subianto mendapat sorotan dari perusahaan perbankan investasi dan jasa keuangan yang berkantor pusat di Swiss, yakni UBS Global Research.

Bahkan, UBS Global Research juga menilai Danantara berpotensi menjadi instrumen yang mampu meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di mata dunia.

Salah satunya memiliki tujuan dalam meningkatkan pengelolaan aset Badan usaha milik negara (BUMN) di Indonesia.

"Danantara langkah untuk menciptakan struktur seperti perusahaan induk aset negara di Singapura, Temasek. Manfaatnya adalah perusahaan dan investor asing bisa bermitra dengan Danantara dalam proyek-proyek penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi," tulis UBS dalam laporan yang berjudul Danantara concerns appear overdone.

Dalam tulisannya, UBS Global Research mengatakan bahwa Danantara berdiri tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara langsung. Karena sumber pendanaannya berasal dari optimalisasi aset BUMN.

"Menurut kami tidak pada tempatnya tujuh BUMN merasa pesimis yang mengarah pada kekhawatiran terhadap sebuah resiko. Dalam undang-undang BUMN yang baru jelas tertulis bahwa kerugian BUMN bukanlah kerugian negara, memberikan fleksibilitas dalam restrukturisasi perusahaan dengan tujuan memaksimalkan dividen yang lebih tinggi serta investasi yang optimal," tulisnya.

UBS Global Research juga menilai seharunya Danantara tidak dikaitkan dengan kekhawatiran terjadinya penyimpangan fiskal, pertama soal kontribusi BUMN terhadap anggaran negara yang mencapai 0,4% dari PDB pada tahun 2024.

Pasalnya dalam undang-undang BUMN 2025 tertulis kendali Kementerian Keuangan atas dividen BUMN tetap dipertahankan.

Kedua tidak akan terjadi risiko yang signifikan terkait penyimpangan fiskal. Sebab, hal ini didukung oleh aturan soal efisiensi belanja pemerintah dan disiplin fiskal yang diterapkan oleh presiden Prabowo.

Meski begitu, UBS Global Research mengingatkan kalau Danantara harus dikelola dengan baik dan dapat menjadi instrumen penting untuk mengoptimalkan aset negara dalam menghasilkan keuntungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun