Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Kota Sukabumi: Tidak Semua Alat Kontrasepsi Bisa Cegah Penularan HIV/AIDS

31 Oktober 2020   14:43 Diperbarui: 31 Oktober 2020   14:52 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena gunung es pada epidemi HIV/ADIS (Dok. Syaiful W. Harahap).

"Kedua edukasi penggunaan alat kontrasepsi dalam hubungan seks salah satu cara memutus mata rantai." Ini pernyataan Wali Kota Sukabumi sekaligus Ketua KPA Kota Sukabumi, Jawa Barat, Achmad Fahmi, terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS dalam berita "Kasus Baru HIV-AIDS di Sukabumi Tetap Muncul Saat Pandemi" (republika.co.id, 27/10-2020).

Tentu saja pernyataan di atas tidak akurat karena tidak semua alat kotrasepsi (alat untuk mencegah kehamilan) bisa mencegah penularan HIV/AIDS, dalam hal ini melalui hubungan seksual di dalam dan di luar nikah. Alat kontrasepsi yang dipakai di Indonesia adalah pil, suntikan, spiral (IUD) dan kondom.

Yang bisa mencegah penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, hanya kondom yaitu yang dipakai oleh laki-laki sehingga penis tidak bersentuhan langsung dengan vagina dan cairan vagina.

Dalam berita disebut: Sementara secara akumulatif kasus HIV-AIDS sejak 2000 hingga 2020 sebanyak 1.667. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah kasus yang terdeteksi, dalam hal ini 1.667, tidak menggambarkan jumlah kasus yang sebenarnya di masyarakat karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es.

Fenomena gunung es pada epidemi HIV/ADIS (Dok. Syaiful W. Harahap).
Fenomena gunung es pada epidemi HIV/ADIS (Dok. Syaiful W. Harahap).

Jumlah kasus yang terdeteksi, dalam hal ini 1.667, digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut, sedangkan kasus yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut.

Maka, penanggulangan di hulu hanya bisa menurunkan insiden infeksi HIV baru, sekali lagi hanya bisa menurunkan, pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang sering ganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK).

PSK sendiri dikenal dua tipe, yaitu:

(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

(2), PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, dan cewek prostitusi online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun