Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tertular HIV/AIDS Karena Kerap Berganti Pasangan Homoseksual adalah Hoaks

25 Oktober 2020   19:44 Diperbarui: 25 Oktober 2020   19:52 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: depts.washington.edu).

"Kerap Berganti Pasangan Homoseksual, Serka RR Terjangkit HIV." Ini judul berita di cnnindonesia.com, 21/10-2020.

Judul berita ini menyesatkan (misleading) karena:

Pertama, tidak ada kaitan langsung antara 'kerap berganti pasangan homoseksual' dengan penularan HIV/AIDS,

Kedua, penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena orientasi seksual, dalam berita ini homoseksual,

Ketiga, penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual, seks penertrasi pada heteroseksual dan homoseksual, jika salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan yang menganal tidak memakai kondom.

Maka, judul berita ini menyesatkan karena mengedepankan sensasional dan bombastis.

Di lead berita disebutkan pula: Serka RR, personel TNI Angkatan Udara yang divonis 8 bulan penjara dan dipecat dari kedinasan dinyatakan positif terjangkit virus HIV/AIDS akibat perilaku seks menyimpang yakni penyuka sesama jenis. Penjelasan ini dibacakan pada vonis terhadap RR di Pengadilan Militer Semarang, Jawa Tengah,

Terminologi 'seks menyimpang' adalah bahasa moral karena dalam konteks seksualitas tidak dikenal 'seks menyimpang'. Kalau memakai pijakan moral, maka seorang laki-laki atau perempuan yang terikat pernikahan melakukan zina juga termasuk 'seke menyimpang'. Tapi, hal ini tidak pernah muncul ke permukaan.

Lagi pula risiko tertular HIV/AIDS bukan karena sifat hubungan seksual, dalam hal ini disebut seks menyimpang yaitu penyuka sesama jenis, tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki yang menganal tidak memakai kondom. Ini fakta sehingga menyebut 'positif terjangkit virus HIV/AIDS akibat perilaku seks menyimpang yakni penyuka sesama jenis' adalah hoaks (informasi bohong). Dalam aspek epidemiologi HIV/AIDS hal itu disebut mitos (anggapan yang salah).

Di bagian lain berita disebutkan lagi: "Terdakwa Serka RR mengawali hubungannya dengan terdakwa Kapten IC. Keduanya sekarang sama-sama positif HIV. Kalau dari fakta persidangan yang berjalan, karena berganti-ganti pasangan. Terdakwa Serka RR saja dari 2009 sampai 2019, sudah berhubungan dengan 10 orang lebih," ujar Fadhil yang juga Panitera Pengadilan Militer II-10 Semarang.

Pernyataan ini pun hoaks dan termasuk mitos karena risiko penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual penetrasi pada heteroseksual (seks oral dan seks vaginal) dan homoseksual (seks oral dan seks anal) terjadi bukan karena berganti-ganti pasangan tapi karena salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan yang melakukan seks anal tidak memakai kondom. 

Dengan seribu orang pun berganti-ganti pasangan kalau keduanya negatif HIV atau tidak mengidap HIV/AIDS tidak ada risiko tertular HIV/AIDS. Sebaliknya, melakukan hubungan seksual dengan satu pasangan dalam ikatan pernikahan yang sah sekalipun ada risiko penularan HIV/AIDS kalau salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan suami tidak memakai kondom setiap kali sanggama.

Di era informasi terbuka dengan jaringan internet yang mendunia saat ini kalau ada wartawan atau redaktur media massa, media online serta pengguna media social yang tidak memahami cara-cara penularan HIV/AIDS yang benar dan akurat itu artinya pemahaman mereka ada di titik nadir. Selain itu kemungkinan besar mereka membalut lidah dengan moral sehingga aspek fakta medis digelapkan dengan mengedepankan moral yang akhirnya informasi HIV/AIDS jadi hoaks dan mitos. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun