Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tanpa (Sosok) Jokowi, PDIP akan Kelabakan di Pileg dan Pilpres 2024

8 Agustus 2019   14:37 Diperbarui: 8 Agustus 2019   14:57 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Calon Presiden nomor urut dua Joko Widodo orasi dalam Konser Dua Jari untuk Kemenangan Jokowi-JK di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2014). (Sumber: KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO-RODERICK ADRIAN MOZES)

[Baca juga: Pertemuan Megawati-Prabowo, Pilpres 2024 (Bisa Jadi) Tanpa Sosok 'The Next Jokowi']

Tapi, Ketua DPP PDI-P, Andreas Hugo Pareira, menilai soal ketokohan Jokowi bukan sebuah hal absolut. Dia memberi contoh pada Pemilu 2019 ada calon anggota legislatif (caleg) yang justru menolak Jokowi sebagai Capres dengan tidak melakukan kampanye untuk memenangkan Jokowi (kompas.com, 3/8-2019). Bertolak dari kenyataan ini Andreas kemudian bertanya: apakah benar figur capres itu akan paling menentukan?

'Nasib' Demokrat pada Pilpres 2014 ketika SBY sebagai petahana yang juga jadi Ketua Umum Partai Demokrat tidak bisa lagi nyapres suara Demokrat anjlok dari 20,58 persen (2009) ke kisaran 10 persen pada Pilpres 2014. Inilah yang disebut Burhanuddin sebagai electoral collapse yang bisa saja dialami oleh PDI-P pada Pilpres 2024 (nasional.tempo.co, 4/8-2019).

Namun, dari dua kali Pilpres yang dimenangkan Jokowi (2014 dan 2019) andil militansi relawan, terutama yang tergabung dalam Bara JP, tidak bisa dikesampingkan. Relawan ini memilih Jokowi bukan karena di-Capres-kan PDI-P, tapi karena mereka sebagai pendukung Jokowi.

Maka, selain melakukan kaderisasi dalam rentang waktu yang singkat jelang 2024 langkah yang paling sulit adalan menemukan sosok Jokowi sebagai 'the next Jokowi' yang punya kedekatan secara emosional dan psikologis sebagai Capres dengan pemilih. Dalam bahasa Burhanuddin jika ini tidak tercapai itu artinya PDI-P gagal cetak hattrick. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun