Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membicarakan Remaja dengan Kaca Mata (Moralitas) Dewasa

25 November 2010   13:22 Diperbarui: 4 April 2023   06:29 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Daily Nation)

Hasrat seks tidak bisa diganti (substitusi) dengan kegiatan lain. Soalnya, selama ini ada anjuran dari berbagai kalangan dewasa agar remaja melakukan kegiatan yang ’positif’ untuk menyalurkan dorongan seks. Ini juga anjuran yang moralistik dengan baju kemunafikan karena secara biologis dorongan seks hanya bisa disalurkan melalui hubungan seks atau benuk-bentuk lain yang tetap terkait langsung dengan alat kelamin. Celakanya, ada wacana untuk membuat regulasi larangan masturbasi. Edan. Padahal, masturbasi merupakan penyalurah dorongan seks yang terhindar dari ’seks bebas’, IMS (infeksi menular seksual, seperti sifilis, GO, klamidia, virus hepatitis B, dll.) serta HIV.

Selama kita tetap menghujat remaja dengan kaca mata moralitas dewasa maka selama itu pula remaja tidak mempunyai jalan keluar untuk mengatasi hasrat dan dorongan seks mereka. Sementara kalangan dewasa dengan leluasa menyalurkan dorongan seksnya selain dengan isteri melalui poligami, perselingkuhan, dll. Remaja dihujat sehingga mereka tertekan karena tidak bisa menyalurkan hasrat seksnya. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun