Mohon tunggu...
Humaniora

Pengembangan Sosial dan Emosi Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Sosial

31 Oktober 2017   21:01 Diperbarui: 31 Oktober 2017   21:04 8368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia Anak Usia Dini adalah dunia bermain. Dapatlah dikatakan bermain adalah pekerjaan anak usia dini. Melalui kegiatan bermain orang tua ataupun pendidik PAUD memiliki banyak peluang untuk mengajarkan berbagai hal yang ingin ditingkatkan pada berbagai aspek perkembangan anak termasuk pada aspek perkembangan sosial dan emosinya.

Bermain memiliki makna tersendiri bagi anak. Bermain memiliki makna sebaga sarana mensosialisasikan diri anak. Berarti kegiatan bermain dapat digunakan sebagai sarana bagi anak untuk membawanya ke alam masyarakat. Dengan bermain anak menjadi anggota suatu masyarakat,mengenal dan menghargai masyarakat.

Pada kegiatan bermain sosial, mau tidak mau kondisi permainan menuntut anak untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak lainnya. Ada empat manfaat yang dapat diperoleh anak dari kegiatan bermain sosial antara lain :

  • Bermain sosial membantu anak mengembangkan kemampuan mengorganisasi dan menyelesaikan masalah. Anak-anak yang bermain pasti berpikir mengenai apa yang harus dilakukan sesui dengan tujuan bermain mereka. Misalnya, Anak-anak yang bermain kemah-kemahan anak harus berpikir bagaimana caranya agar anak bisa mendirikan tenda dengan berbagai peralatan yang telah disediakan. Selama mendirikan tenda, anak-anak menggunakan benda-benda dan alat-alat. Dan anak dapat berinteraksi dengan anak lain dan menemukan pengalaman baru.
  • Bermain sosial meningkatkan kompetensi sosial anak dalam hal-hal beikut ini
  • Interaksi sosial adalah interaki dengan teman sebaya, orang dewasa dan memecahkan konflik.
  • Kerja sama, yaitu interaksi saling membantu, berbagi, dan pola bergiliran.
  • Peduli terhadap orang lain,seperti memahami dan menerima perbedaan individu dan memahami masalah multi budaya
  • Bermain sosial membantu anak menguasai konflik dan trauma sosial
  • Bermain sosial membantu perkembangan emosi yang sehat dengan cara menawarkan kesembuhan dari rasa sakit dan kesedihan. Dengan bermain sosial, anak belajar menyerap, mengekspresikan dan menguasai peranan mereka secara positif dan konstruktif.
  • Bermain sosial membantu anak mengenali diri mereka sendiri.
  • Bermain memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menjadi diri sendiri dan mengenal diri mereka sendiri untuk membentuk desain kehidupan yang lebih baik. Mengenal diri sendiri memiliki implikasi yang penting bagi hububangan antar manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun