Mohon tunggu...
Infia RahmaAdimia
Infia RahmaAdimia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Akuntansi Unissula Semarang

baik, rajin belajar dan suka menolong

Selanjutnya

Tutup

Money

Kompetisi dan Tantangan pada Industri Ritel di Indonesia

1 Juni 2019   12:40 Diperbarui: 1 Juni 2019   12:52 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Infia Rahma Adimia, Yumna Ulimasari dan Rosa Tiana  Aprilia 

(Mahasiswa Jurusan Akuntansi FE Unissula)


Drs. Osmad Muthaher, M.Si 

(Dosen FE Universitas Islam Sultan Agung Semarang)

Perkembangan usaha bisnis ritel baik bidang makanan,minuman maupun furnitur semakin kompleks. Banyaknya perusahaan ritel yang membuka cabang di Indonesia menjadikan pangsa pasar lokal kalah saing dengan nasional. Secara umum  bisnis  ritel  dalam kondisi sengit tidak hanya dari online tapi persaingan semakin ketat dengan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat.

PT.Hero Supermarket Tbk adalah pioneer modern retail Indonesia yang berdiri pada tahun 1971 di Jakarta dengan bisnis supermarket, hipermarkert, kesehatan dan kecantikan dan perabotan rumah tangga terkemuka di Indonesia. Tahun 2018 Hero telah  mengoperasikan empat unit bisnis : 447 toko terdiri dari 59 Giant Ekstra, 99 Giant Ekspres, 31 Hero Supermarket, 257 Guardian dan 1 IKEA.

Dampak negatif dari bisnis makanan sejak kuartal ketiga (Tahun 2017) yang turun  8% menjadi 8,34 triliun disebabkan penjualan like-for-like dan penutupan toko dengan kinerja yang lemah di segmen spermarket dan hipermarket. Untungnya bisnis non-makanan seperti Guardian dan IKEA menaikan pendapatan 13% menjadi Rp.1,62 triliun.

Guardian mendapat manfaat berkelanjutan dari program  rasionalisasi  toko  berkinerja lemah pada tahun 2016. Fokus yang lebih besar pada segmen kecantikan telah bersinergi dengan pelanggan, kategori ini telah mendorong pertumbuhan bisnis. Pada IKEA kinerja penjualan meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.  Katalog  IKEA yang fokus pada konsep ruang tamu diluncurkan dan diterima baik oleh  pelanggan.  Aktivitas perdagangan online IKEA terus berkembang seiring dengan IKEA E-commerce distribution point yang dibuka di Surabaya.

PT. Hero mengejutkan publik dengan menutup 26 gerai dan PHK  terhadap  532 orang karyawan. Di karenakan kerugian operasional, munculnya berbelanja online hingga tantangan berat seperti regulasi yang harus dipenuhi melalui perizinan, mengakibatkan ekonomi biaya tinggi dan mempengaruhi profitabilitas bisnis ritel.

Per September 2018 bisnis Giant dan Hero turun 6% dan rugi sebesar Rp163 miliar. Tahun 2018 PT.Hero telah merekrut sejumlah eksekutif baru yang berpengalaman dan memulai program perubahan memperbaiki bisnis makanan sambil mengembangkan bisnis non-makanan agar dapat meningkatkan kinerja perseroan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun