Pepatah mengatakan sedia payung sebelum hujan, masih relevan dengan kondisi pageblug seperti sekarang. Dengan diberlakukannya SKB Empat Menteri tentang pembelajaran tatap.muka 100% ibarat buah simalakama. Jika dilakukan penyebaran virus corona masih ada bahkan telah terjangkit lagi varian baru virus Omicron yang juga telah menelan korban. Â
Dan jika tidak  dilakukan terjadi learning lost yang berakibat fatal akan keholangan waktu belajar siswa dan berakibat beban mental, psikologis dan rasa nyaman belajar yang hilang pada peserta didik. Kondisi seperti ini memerlukan gerak langkah yang sama pada tiga pilar pendidikan terjadi sinergitas antara sekolah, ortu siswa dan.masyrakat termasuk pemerintah.Â
Fakta membukrikan bahwa keberlangsungan PTM 100% menimbulkan cluster sekolah berakibat ditutupnya kembali PBM. Hal menjadi beban satuan pendidikan  karena butuh waktu yang cukup panjang untuk.mengembalikan image sekolah secara psikologis. Namun kita semua diharapkan selalu berpikir bijaksana dan selalu mencari hikmah positif karena tidak ada yang memberikan jaminan akan tidak tertular virus corona atau vatiannya. Kita berharap pemerintah terus berupaya yang terbaik serta mengevaluasi setiap kebijakan yang telah dikeluarkan dan semua komponen saling.mendukung untuk menolong generasi muda dari keteringgalan dan.kemiakinan.