Di tengah masa pandemi Covid-19 ini tidak menyurutkan semangat Universitas Jember  untuk terus melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan tetap terlaksananya Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kali ini, Universitas Jember mengusung konsep KKN Back To Village (BTV) atau KKN Pulang Kampung. Penamaan ini diberikan karena pelaksanaan KKN dilakukan di daerah tempat tinggal masing-masing mahasiswa. Selain itu, konsep Back To Village (BTV) ini juga merupakan upaya Universitas Jember untuk menekan penyebaran Covid-19.
Program KKN Back To Village 3 ini dilaksanakan selama 30 hari, yaitu mulai tanggal 11 Agustus 2021 hingga tanggal 9 September 2021. Salah satu dari lima tema yang diusung dalam KKN BTV 3 kali ini adalah program literasi desa pada masa pandemi Covid-19.Â
Salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN BTV 3 dan mengambil tema literasi desa pada masa pandemi Covid-19 adalah Ine Dwi Rochmawati yang tergabung ke dalam kelompok 58 dengan dosen pembimbing lapang (DPL) Susan Barbara Patricia SM, S.Hut., M.Sc.
Pemilihan tema tersebut didapat dari hasil survey bahwa di masa pandemi Covid-19 ini anak-anak lebih banyak berhadapan dengan teknologi, seperti ponsel/handphone (Gawai).Â
Hal ini dikarenakan adanya perubahan dari sekolah tatap muka menjadi daring yang membuat anak-anak harus menggunakan ponsel sebagai media dalam bersekolah. Namun, pada realitanya anak-anak lebih sering menggunakan ponsel hanya untuk bermain game, bukan untuk belajar. Anak-anak menjadi malas untuk belajar, terlebih lagi untuk membaca buku. Budaya literasi pada anak-anak mulai mengalami penurunan.
Hal ini membuat saudari Ine sebagai mahasiswi KKN BTV 3 Universitas Jember berupaya untuk mendorong kembali minat baca buku pada anak-anak. Program kerja yang dilakukan untuk meningkatkan kembali minat baca anak-anak adalah dengan melakukan pengembangan Teras Pintar.Â
Pada dasarnya, Teras Pintar adalah tempat baca dengan meniru konsep taman baca masyarakat (TBM). Penamaan Teras Pintar ini diambil dari dua kata, yaitu teras yang merupakan lokasi dari Teras Pintar itu sendiri.Â
Di mana lokasinya berada di teras rumah salah satu warga yang terletak di Kavlingan, RT.05 RW. 10 Desa Mlirip. Dan kata pintar berasal dari tujuan pengembangan tempat baca Teras Pintar ini, yaitu agar anak-anak gemar membaca sehingga memiliki wawasan yang luas.
Dalam pengembangan tempat baca Teras Pintar ini dilakukan open donation buku. Open danation buku ini bertujuan untuk mencari donasi buku sehingga dapat digunakan sebagai bahan bacaan di Teras Pintar. Selain disebarkan secara door to door ke warga sekitar, open donation buku ini juga dilakukan dengan memanfaatkan media sosial seperti instagram dan whatsapp. Hingga saat ini buku telah diperoleh dari donasi berjumlah 78 buku. Pembersihan lokasi, penataan buku, dan menghias Teras Pintar juga dilakukan agar terlihat lebih bersih dan menarik.
Di dalam program kerja pengembangan Teras Pintar ini, saudari Ine juga berupaya untuk memanfaatkan ponsel yang dimiliki anak-anak agar tidak hanya digunakan untuk bermain game.Â