Mohon tunggu...
Indri Yani
Indri Yani Mohon Tunggu... Psikolog - Traveling adalah hobby ku

Apapun yang membuat bahagia aku lakukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Senyum Manis Penuh Tanda Tanya

16 Juni 2019   07:52 Diperbarui: 16 Juni 2019   11:39 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terkadang seseorang senyum bukan karna dia bahagia. Kadang ada seseorang senyum karna sedang menutupi luka dimana dia sedang merasakan tekanan dari dalam mau pun dari luar. Ya yang kita tau apa lagi ketika kita kerja kita akan merasa amat jenuh atau lelah apabila atasan selalu marah marah dan menekan target penjualan.

Saat aku sedang menikmati secangkir kopi di suatu tempat wisata malam di atas gunung aku bertemu dengan seorang pria dan mungkin dia berusia (25). Sama seperti denganku dia juga menikmati kopi di ujung bangku tempat dia duduk.  

Ku lihat dia penuh dengan kesedihan. Muka yang terlihat kurang tidur. Dengan pandangan mata kosong dia menatap indahnya lampu malam kota .

Tampaku sadari dia menghampiriku.

"Hay boleh aku duduk "? Dengan wajah terkejut aku bilang."boleh.

Tiba-tiba  satu pertanya terlontar dari bibir merah itu. "Kenapa kamu melihatku  seakan kamu sedang mengartikan apa yang kupikirkan?"

Sambil senyum, aku balas dengan nada pelan, "Oh tentuk tidak .mungkin kah aku seLancang itu".

Dengan senyum manisnya dia bercerita tentang hobby, dia suka ngelawak tentang kenapa dia suka duduk di ujung bangku itu sambil menikmati secangkir kopi dan melihat indahnya lampu kota dari atas ketinggian. Tampa kita sadari jika kita blum kenal dan blum tau nama satu sama lain.

Sampai ketika dia becerita hari ini. Dia mulai menurunkan nada biacaranya dan menghela nafas panjang. Sambil ku melihat raut wajah nya .ter lihat senyum manis itu mulai memudar dan mata indahnya mulai redup.

Jika hari ini dia mendapat satu keputusan yang membuat dia berat untuk melangka lagi dengan tim kerjanya karna menurut dia atasan sudah tidak logis lagi. 

Dia becerita hampir 2 bulan dia kurang tidur ,pikiran selalu terkuras hingga berat badan nya menurut draktis karna projek baru dari atasan. Tapi atasan tidak mau tau dan tidak pernah memberi apresiasi dari kerjanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun