Mohon tunggu...
INDRI LAILA SYIFA 2108086110
INDRI LAILA SYIFA 2108086110 Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PENDIDKAN BIOLOGI UIN WALISONGO SEMARANG

saya seorang mahasiswa pendidikan biologi uin walisongo semarang yang memiliki minat dalam bidang sains

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Demam Berdarah: Lonjakan Kasus dan Langkah Peranginya

6 Mei 2024   17:33 Diperbarui: 6 Mei 2024   20:29 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.duniabelajaranak.id/

Maraknya kasus DBD kian menjadi sorotan pada beberapa tahun terakhir. Kasus DBD di Indonesia terus meningkat, tercatat pada data Kementrian Kesehatan pada tahun 2021 terdapat sebanyak 73.518 kasus dengan angka kematian 705 orang. Pada tahun 2022 sebanyak 131.265 kasus dengan angka kematian 1.183 orang. Pada tahun 2024, lonjakan kasus DBD terjadi pada 3 bulan pertama tahun 2024. Dalam data Kementrian Kesehatan, tercatat per bulan Maret 2024 terdapat hampir 16.000 kasus demam berdarah dengue di 213 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan angka kematian 124 orang. Lima provinsi yang menyumbang kasus terbanyak tercatat pada bulan Maret adalah Jawa Barat 10.428 kasus, Jawa Timur 3.638 kasus, Sulawesi Tenggara 2.763 kasus, Kalimantan Tengah 2.309 kasus, Kalimantan Selatan 2.068 kasus, dan Lampung 1.761 kasus.

Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Peningkaatan kasus demam berdarah di Indonesia terjadi sebagai akibat dari perubahan cuaca yang menjadi faktor utama banyaknya nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan penyakit. Faktor lingkungan yang kurang baik juga didukung karena faktor lingkungan yang kurang baik, seperti sarana air bersih yang tidak mencukupi dan saluran air hujan yang menjadi tempat perindukan nyamuk. Perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya, serta perilaku yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, juga mempengaruhi meningkatnya kasus demam berdarah di Indonesia.

Fakor Penyebab

Faktor penyebab demam berdarah dapat bervariasi, tetapi penyebab utamanya adalah infeksi virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab meningkatnya kasus demam berdarah, meliputi : perubahan iklim dan kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk Aedes aegypti berkembang biak dengan lebih baik sehingga meningkatkan risiko penularan demam berdarah, kepadatan populasi manusia yang tinggi yang menyebabkan peningkatan kontak antara manusia dan nyamuk sehingga meningkatkan risiko penularan virus, kurangnya program pengendalian vektor yang efektif, seperti penggunaan insektisida dan pemasangan jaring nyamuk yang dapat memungkinkan populasi nyamuk berkembang biak tanpa kendali, dan lingkungan yang kotor dan kurangnya akses air bersih yang dapat menciptakan tempat persembunyian yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.

Proses penularan demam berdarah dimulai ketika nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue menggigit seseorang untuk mengambil darah. Virus tersebut kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Setelah virus memasuki tubuh, mereka mulai berkembang biak dalam sel-sel manusia, terutama dalam sel-sel darah putih dan sistem kekebalan tubuh. Masa inkubasi demam berdarah adalah periode waktu antara saat seseorang terinfeksi virus dengue dan munculnya gejala penyakit. Masa inkubasi ini berkisar antara 4 hingga 10 hari, meskipun kadang-kadang dapat berlangsung hingga 14 hari. Selama masa inkubasi, virus berkembang biak dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala yang nyata.

Langkah Penanggulangan 

Demam berdarah dapat berkembang menjadi konsisi yang serius dan bahkan dapat mengancam nyawa jika tidak diobati dengan cepat. Gejala-gejala yang dapat mucul pada penderita biasanya adalah demam tinggi, sakit kepala yang parah, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, dan muntah. Ketika seseorang telah mengalami gejala-gejala yang menunjukkan demam berdarah, maka segeralah untuk mengkonsultasikan dengan professional kesehatan untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Potensi mengancam kesehatan masyarakat melalui penyakit DBD ini kerap kali terjadi terutama saat musim hujan mengingat pada musim ini terjadi perubahan lingkungan yang dapat memungkinkan nyamuk Aedes aegypti ini berkembang biak lebih baik. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan dapam pencegahan demam berdarah, diantaranya yaitu:

  • Program 3M, yaitu menguras (bak mandi, ember, kolam), menutup (lubang yang berpotensi menjadi genangan air), dan mendaur ulang (sampah botol dan plastik), efektif untuk mencegah nyamuk berkembang. Menggunakan kelambu untuk perlindungan rumah secara maksimal.
  • Membersihkan kolam ikan, air mancur, kolam renang, dan bak mandi secara teratur.
  • Memastikan tidak menimbun sampah di dalam rumah. Talang air menjadi tempat menyimpan air dalam waktu yang lama. Hal ini berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
  • Menerapkan kebiasaan hidup sehat, seperti mengkonsumsi berbagai jenis makanan sehat dan berolahraga, dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah demam berdarah

Demam berdarah merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian serius. Penyakit ini tidak hanya mengancam nyawa, tetapi juga memberikan beban besar pada sistem kesehatan di berbagai negara. Penting bagi pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan demam berdarah. Langkah-langkah seperti pengendalian vektor, peningkatan kesadaran masyarakat, dan penguatan sistem kesehatan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.Kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya menjadi kunci penanggulangan kasus penyakit demam berdarah dengue. Intervensi pemerintah akan lebih efektif jika masyarakat lebih aktif dalam memberantas sarang nyamuk. Demam berdarah merupakan salah satu penyakit dengan jumlah kasus yang cenderung meningkat setiap tahun. Bagi masyarakat Indonesia, pencegahan demam berdarah tidak hanya terbatas pada rumah, tetapi juga melibatkan perilaku yang efektif untuk mencegah perkembangan nyamuk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun