Mohon tunggu...
Indri NR
Indri NR Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar Perindu Surga

Keep Writing, Keep Learning

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Indonesia Menjadi Negara Maju dan Mandiri, Begini Caranya

9 November 2020   16:39 Diperbarui: 9 November 2020   16:53 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengundang investor Amerika Serikat (AS) untuk investasi di Kepulauan Natuna. Pernyataan tersebut disampaikannya kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo saat berkunjung ke Indonesia.

"Saya mendorong pebisnis AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, termasuk untuk proyek-proyek di pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Natuna," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis 29 Oktober 2020 lalu. Hal ini berkaitan dengan semakin lemahnya pertahanan laut Indonesia atas Cina. (galamedia.pikiran-rakyat.com, 01/11/2020)

Duta Besar China Xiao Qian menyebut kedatangan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo ke Indonesia memprovokasi hubungan bilateral China-Indonesia. "Di tengah kunjungannya ke Indonesia, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo telah melakukan serangan yang tidak berdasar terhadap Tiongkok, telah memprovokasi hubungan Tiongkok-Indonesia, serta telah mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan," ucapnya dikutip dari situs resmi Kedutaan Besar China di Indonesia, Jumat (30/10).

Indonesia menjadi negara yang "diperebutkan" oleh negara-negara besar lainnya. Potensi yang besar dari kandungan sumber daya alam serta letak strategisnya menjadikan Indonesia negara yang patut diperhitungkan. Oleh karenanya penting bagi Indonesia memiliki pandangan politik luar negeri yang jernih, sehingga potensi yang dimilikinya dapat menjadikan Indonesia sebagai negara maju, bukan hanya pasar konsumsi dari produksi negara lainnya.

Menuju politik luar negeri Indonesia yang mandiri dan kuat, negara ini dapat melihat bagaimana pemimpin paling berpengaruh di dunia yaitu Rasulullah SAW dalam menata  hubungan luar negerinya.

Rasulullah saw. dalam menjalin hubungan luar negeri dengan negara lain senantiasa mengirim utusan terlebih dulu, mengajak mereka masuk Islam, berdialog untuk membuktikan kebatilan ajaran mereka. Bahkan Rasulullah telah memilih jalan damai, meskipun di situ terdapat peluang besar untuk melanjutkan peperangan.

Pada saat kaum Muslim berhasil membuka Kota Makkah dan orang-orang kafir berputus asa, Rasulullah saw. tidak melampiaskan dendam kepada mereka atau membinasakan mereka. Rasulullah bersabda, "Pergilah kalian (ke mana saja kalian suka), karena kalian telah bebas."

Berdasarkan hal di atas, perdamaian merupakan pilihan pertama dari hubungan internasional antarkaum Muslim (negara Khilafah Islam) dengan negeri-negeri yang lainnya.

Islam memandang, hubungan dengan negara-negara luar dibatasi dalam ruang lingkup negara. Bagi individu-individu atau partai-partai sama sekali dilarang melakukan hubungan dengan negara manapun. Meskipun demikian, mereka berhak berdiskusi, mengkritik negara dan menyampaikan pendapat kepada negara dalam hubungannya dengan negara luar.

Rasulullah saw., misalnya, secara langsung pernah membuat ikatan perjanjian, perdamaian, pernyataan perang, dan melakukan korespondensi (surat-menyurat) ke luar negeri. Demikian pula yang dilakukan para khalifah sesudahnya.

Islam telah membagi dunia ini atas dua katagori, yaitu Darul Islam dan darul kufur (dr al-harb). Darul Islam adalah wilayah atau negeri yang di dalamnya diterapkan sistem hukum Islam dan system keamanan Islam. Sebaliknya, darul kufur adalah wilayah atau negeri yang di dalamnya diterapkan sistem hukum kufur dan sistem keamanan bukan Islam, meskipun mayoritas penduduknya adalah Muslim (Lihat: Mitsq al-Ummah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun