Mohon tunggu...
indra yudhika zulmi
indra yudhika zulmi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

WNI

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi, Daya Saing, dan Industri Kreatif

13 Mei 2012   12:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:21 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Greenspan benar bahwa ‘Ekonomi Membenahi Dirinya Sendiri’. Tapi persoalannya adalah apakah ekonomi Indonesia sudah fleksibel, liat, terbuka, dan sanggup memperbaiki dirinya dalam keadaan yang dinamis seperti Amerika Serikat. Kita masih sulit membayangkan bagaimana UKM harus bersaing dengan MNC yang menjamur di pasar Indonesia saat ini. Kondisi ini bukan dimaksudkan untuk menggiring opini menuju ekonomi perencanaan terpusat. Intervensi yang terlalu besar terhadap mekanisme yang berlaku dipasar justru akan semakin membuka celah-celah korupsi.

Lantas bagaimana kita harus menghadapi derasnya persaingan global atau bagaimana membangkitkan perekonomian nasional? Pijakan yang harus kita pahami adalah perundangang-undangan yang berlaku di negeri kita mengakui kepemilikan individu dan individu tersebut berhak untuk mengelola kepemilikannya tersebut. Dengan kata lain, setiap orang berhak memiliki modal untuk dijadikan sebuah usaha, menjalankan kegiatan produksi dengan metode dan jumlah yang diinginkan, mendistribusikan hasilnya, kemudian memasarkannya. Begitu juga konsumen, sebagai warga negara berhak memiliki uang, menentukan selera dan membelanjakan uangnya. Kalau sudah begini pertanyaan diatas tidak bisa hanya dijawab dengan retorika anti asing, akan tetapi dengan meningkatkan daya saing para pelaku ekonomi agar mampu survive dan adaptif terhadap dinamika perubahan.

Meningkatkan daya saing dapat diartikan meningkatkan berbagai aspek yang kemudian dengan peningkatan tersebut mampu menjalankan aktifitas ekonominya dengan lebih baik, termasuk didalamnya peningkatan sumberdaya manusia dan modal. Kegiatan peningkatan sumberdaya manusia dapat disandingkan dengan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan itu diamanatkan undang-undang kepada negara. Sedangkan bantuan modal diberikan pemerintah dalam bentuk pinjaman kepada Usaha Kecil Menengah (UKM). Inilah kontribusi pemerintah dalam membangkitkan perekonomian nasional selain kebijakan makro, stabilitas politik dan hukum, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya.

Melalui pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun pelatihan dan pendampingan diharapkan para pelaku ekonomi memiliki kualitas yang memadai dalam menjalankan kegiatannya. Mulai dari teori-teori ekonomi dan menejemen, analisis kelayakan proyek, penjadwalan kegiatan produksi, rantai pasok distribusi, hingga tehnik pemasaran yang baik. Sehingga dengan pendidikan yang diperolehnya para pelaku ekonomi mampu memprediksi selera dan tren konsumen, berapa dan bagaimana memproduksinya, bagaimana kemasannya agar tetap berkualitas saat didistribusikan dan tetap menarik saat dipasarkan.

Pelaku ekonomi dengan sumberdaya manusia yang baik didukung ketersediaan modal akan melahirkan industri-industri kreatif dalam berbagai bidang. Kesulitan yang dialami adalah sangat banyak barang-barang homogen mengejar begitu sedikit uang yang dimiliki masyarakat pada umumnya, alhasil harga barang-barang tersebut turun dibawah biaya produksi sehingga produsen dan pedagang merugi hingga gulung tikar. Melalui industri kreatif diharapkan para pelaku bisnis mampu membaca peluang-peluang bisnis alternatif dan cerdas membaca selera konsumen.

Industri kreatif akan tumbuh subur dalam sebuah pasar dengan kondisi yang ideal dan adil bagi seluruh pelakunya. Sering terjadi korporat-korporat besar berafiliasi dengan kekuatan politik tertentu sehingga memperoleh akses sumberdaya dan informasi lebih besar. Ini menuntut perhatian bersama, pemerintah dan masyarakat harus secara swadaya mampu memberantas praktik kolusi semacam ini.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun