Mohon tunggu...
Indrawan Saputra
Indrawan Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Chillll

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Transisi Hijau di Kalimantan Tengah untuk Menjamin Dinamisme Ekonomi, Kemajuan Sosial, dan Kelestarian Lingkungan

15 Maret 2023   07:16 Diperbarui: 15 Maret 2023   07:18 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Kalimantan, sebagai pulau terbesar ketiga di dunia, dikenal karena kekayaan biodiversitas dan sumber dayanya yang melimpah. Namun, pulau ini menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan. Deforestasi, penambangan, dan praktik penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan telah menimbulkan dampak pada hutan, keanekaragaman hayati, dan masyarakat di Kalimantan.

Untuk mengatasi tantangan ini, transisi hijau diperlukan untuk memastikan pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan di Kalimantan. Transisi hijau merujuk pada pergeseran sistem ekonomi dan sosial menuju praktik yang berkelanjutan dan terbarukan yang memprioritaskan perlindungan dan restorasi lingkungan.

Manfaat dari transisi hijau sangat banyak. Ini mempromosikan diversifikasi ekonomi, menciptakan peluang kerja baru, dan memperkuat ekonomi lokal sambil memastikan keberlanjutan jangka panjang. Selain itu, membantu mengurangi dampak perubahan iklim, melestarikan keanekaragaman hayati, dan melindungi mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam.

Salah satu sektor kunci untuk transisi hijau di Kalimantan adalah pertanian. Pulau ini memiliki potensi besar untuk pertanian berkelanjutan, termasuk agroforestri dan pertanian organik. Transisi ke praktik pertanian berkelanjutan dapat menciptakan peluang ekonomi baru, memberikan keamanan pangan, dan melestarikan sumber daya alam pulau. Ini juga dapat meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim seperti banjir dan kekeringan.

Sektor penting lainnya untuk transisi hijau di Kalimantan adalah energi terbarukan. Kalimantan memiliki potensi yang tinggi untuk energi terbarukan, termasuk surya, angin, dan hidro. Transisi ke energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pulau pada bahan bakar fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan keamanan energi. Ini juga dapat menciptakan peluang kerja baru dan merangsang pembangunan ekonomi lokal.

Transisi hijau di Kalimantan memerlukan kolaborasi dan partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan masyarakat. Pemerintah dapat berperan penting dalam menyediakan kebijakan dan peraturan yang mendorong pembangunan berkelanjutan dan mendukung transisi ke praktik hijau. 

Sektor swasta dapat berinvestasi dalam praktik dan teknologi berkelanjutan, sementara masyarakat sipil dapat memperjuangkan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan. Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam transisi dengan mengadopsi praktik berkelanjutan dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Ada 2 projek yang dikenalkan UN SDSN untuk meredakan ketegangan dunia terhadap perubahan iklim yang terjadi dan penghancuran kergaman hayati

-Projek pertama adalah the ASian Green Future Projekct

Untuk proyek pertama telah memiliki perwakilan 9 negara dan semua negara asean kecuali Brunai. Tujuan nya adalah mencari bagaimana caranya kita bisa mencapai emisi 0. Untuk proyek di Indonesia dipimpin oleh professor Alin Halimah dari UI. Ketika melakukan projek ini diamati 1 perbedaan yang signifikan antara projek yang dilakukan di eropa dan di asean. Dan diperhatikan Malaysia menghasilkan sejumlah X karbon dioksida, tapi emisinya senilai 0,25 dari emisi tersebut karena utang di Malaysia menyerap 75 % dari CO2 tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun