Mohon tunggu...
Iwan Indrawan
Iwan Indrawan Mohon Tunggu... Insinyur - Sebuah ikatan bathin untuk negeri

semua memiliki hak berpendapat

Selanjutnya

Tutup

Politik

PSI Beneran Solider? Sama Siapa?

4 Januari 2022   20:57 Diperbarui: 4 Januari 2022   21:23 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bismillah,

Beberapa waktu ini sungguh ramai dengan PSI, partai yang mengusung Solidaritas sebagai jargon jualannya.
Terlepas dari saya tidak setuju system sekarang dengan kepartaian yang ujung nya pembagian korupsi, kita hanya akan bahas sedikit saja tentang partai ini.

Cukup muda atau masih sangat baru, partai ini kelihatannya muncul dan bangkit dengan pola "approaching" untuk bahasa lebih baiknya daripada "menjilat". Cukup dapat diperhatikan dari awal munculnya, penggiat dan pendiri partai ini orang-orangnya memang orang yang kawakan untuk pendekatan, mendekati kemudian menanyakan dukungan dan eksekusi bagi-bagi, saya dukung tapi saya dapat apa, gitu kira-kira gampangnya. 

Bukan hanya politisi partai lain, namun juga banyak pengusaha dan orang-orang ternama negeri ini didekatinya agar partai ini berdiri dan cukup dana. Hal ini sih banyak yang bilang memang seperti itu untuk sebuah partai jika ingin terus ada.

Dan lebih lanjut untuk lebih mengamankan posisinya, didukung lah partai yang berkuasa saat ini sebab jika menjadi oposisi akan repot dan harus lebih susah sebab jika bertabrakan dengan penguasa umur partainya bisa saja diperpendek.

Grace Natalie, yang menggagas partai ini sekaligus ketuanya bukan orang dengan latar belakang bidang politik yang cukup sesungguhnya untuk memimpin sebuah partai. Dia hanya berlatar belakang jurnalistik bahkan akunting yang banyak ikut pelatihan, namun punya kepiawaian dalam approaching yang mungkin itulah modal awalnya. Usia pun masih terbilang sangat muda saat itu.

Selanjutnya Giring yang kontroversi yang mencoba peruntungan dengan memimpin partai ini. Namun kontroversi di bidang sebelumnya (musik) kiranya tidak sama dampaknya dengan panggung politik. Vokalis band kadang boleh aja ngawur-ngawur yang penting nyanyinya enak, gitu kira-kira.  Namun di panggung ini tidak sama demikian, dampaknya akan parah, akan meresahkan organ lain di partainya.

Sehingga kita melihat beberapa orang partai ini terpaksa menjawab dengan dalih yang kurang masuk akal atau Bodoh sekali dengan pertanyaan jujur warga negeri ini tentang polah ketua umumnya saat ini. Saat ini dengan model social media gempuran haters bisa sangat parah.

Giring yang berapi-api menjelekan Anies Baswedan di forum yg presiden Indonesia menjadi penonton utamanya dengan bangga menjelek-jelekkan bahkan menyebut Anies pembohong dan tidak becus kerja akhirnya dipecat pak Jokowi. 

Maaf, pernyataan model begini kayak anak SD ngumpul maki-maki yg gak datang dan yg lain diem aja.... ini bukan wilayah anak bau kencur begitu, apalagi yang disudutkan Anies yang secara fakta banyak menorehkan prestasi untuk Jakarta.

Kiranya jika cerdas, jika ingin menunjukan kebohongan tunjukan dengan data dan fakta. Banyak di sosmed yang menunjukan dengan potongan-potongan video dan dikompilasi, ini siapa saja bisa membuat. Namun cobalah lebih ilmiah, ada urutan-urutan sampai kesimpulan bohong jika itu memang bohong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun