Mohon tunggu...
Indrato Sumantoro
Indrato Sumantoro Mohon Tunggu... Insinyur - Pengamat Aspal Buton

Lulusan Teknik Kimia ITB tahun 1976 Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Aspal Buton Mendambakan Investor

16 April 2020   21:22 Diperbarui: 22 April 2020   06:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2024, atau 4 tahun lagi, Aspal Buton akan genap berusia 100 tahun. Apakah kita masih peduli dengan nasib dan masa depan aspal Buton? Kalau bukan kita, lalu siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? 100 tahun bukanlah waktu yang singkat. Itu adalah waktu dari 2 Generasi. Apakah hidup mereka sia-sia, karena telah membiarkan nasib aspal Buton 100 tahun yang lalu di zaman penjajahan Belanda, masih tetap sama dengan nasibnya sekarang di zaman Milineal? Menyedihkan sekali. Aspal Buton sampai saat ini masih belum mampu memberikan berkah kepada rakyat Indonesia. Padahal aspal Buton ini merupakan karunia Allah swt yang sangat besar bagi Bangsa dan Negara Indonesia.

Selama ini masih banyak orang yang menganggap aspal Buton itu tidak penting. Masih banyak urusan-urusan lain yang jauh lebih penting; yaitu antara lain, membangun infrastruktur jalan-jalan Tol di seluruh Indonesia untuk menggerakkan roda perekonomian yang sedang terpuruk. Tetapi mengapa kita tidak menggunakan aspal Buton saja untuk membangun infrastuktur jalan-jalan Tol tersebut? Apakah kita bisa membayangkan bagaimana rasa bahagia dan bangganya kita sebagai rakyat Indonesia, seandainya saja semua jalan-jalan Tol yang sudah selesai dibangun tersebut menggunakan aspal Buton? Mampukah kita membayangkannya?  Mampukah kita?

Semua jalan-jalan Tol yang sudah selesai dibangun di seluruh Indonesia memang hebat. Mungkin kita perlu merenung sejenak, apakah dampak positip dari dibangunnya jalan-jalan Tol tersebut?. Yang pasti dengan adanya jalan-jalan Tol tersebut, pulang mudik Lebaran akan menjadi jauh lebih lancar dan nyaman. Tetapi sebenarnya tujuan utama dibangunnya jalan-jalan Tol di seluruh Indonesia adalah untuk menggerakkan roda perekonomian agar industri-industri mampu berkembang sampai ke daerah pelosok-pelosok. Dengan demikian akan terbuka banyak peluang lapangan kerja yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Bapak Presiden Joko Widodo pernah mempertanyakan: "Mana yang harus dibangun terlebih dahulu, apakah jalan-jalan Tol, atau industri-industri?"" Ini bagaikan pertanyaan kiasan: "Mana yang lebih dahulu antara telur atau ayam?". Dan ternyata Bapak Presiden Joko Widodo memilih membangun jalan-jalan Tol terlebih dahulu. Dengan adanya jalan-jalan Tol, maka diharapkan secara otomatis industri-industri akan serta merta ikut berkembang. Apakah benar demikian?

Memilih mana yang lebih dahulu antara membangun jalan-jalan Tol atau membangun industri-industri tidak bisa disamakan dengan memilih mana yang lebih dahulu antara ayam atau telur. Antara ayam atau telur, yang lebih dahulu sudah pasti adalah ayam. Dan ayam ini harus ayam betina. Karena kalau bukan ayam betina, tentu tidak akan ada telurnya. Dan kalau ada yang menjawab bahwa ayam berasal dari telur. Berarti yang lebih dahulu adalah telur. Kalau memang benar telur yang lebih dahulu, maka bagaimana mungkin telur bisa menetas menjadi anak ayam kalau tidak dierami oleh induknya?  Jadi jawaban yang benar adalah ayam betina dan ayam jantan yang lebih dahulu. Ini sekedar intermezo untuk bagaimana kita seharusnya menganalisa suatu masalah.

Kembali ke laptop. Sekarang ini apakah ada kaitannya antara membangun jalan-jalan Tol dan membangun industri-industri, dengan aspal Buton?. Dan kalau hal ini bisa kita kiaskan, maka pertanyaannya sekarang adalah: "Mana yang lebih dahulu antara bersusah-susah payah dahulu,  baru bersenang-senang kemudian, atau bersenang-senang dahulu, baru bersusah-susah payah kemudian?" Dengan membangun jalan-jalan Tol terlebih dahulu dengan mengharapkan industri-industri akan ikut berkembang adalah bagaikan pilihan: "Bersenang-senang dahulu, baru bersusah-susah payah kemudian". Mengapa? Karena kita sekarang ini sedang menikmati lancar dan mulusnya jalan-jalan Tol. Tetapi siapakah nanti yang harus menanggung beban hutang-hutang pembangunan jalan-jalan Tol tersebut?. Apakah anak-cucu kita? Karena industri-industri yang diharapkan akan ikut berkembang dengan dibangunnya jalan-jalan Tol tersebut akan memerlukan waktu yang cukup lama. Maka pilihan yang bijak terkait aspal Buton adalah: "Bersusah-susah payah dahulu, baru bersenang-senang kemudian". Mengapa? Karena industri aspal Buton sudah siap sejak lama untuk dikembangkan tanpa harus menunggu dibangunnya jalan-jalan Tol terlebih dahulu. Justru industri aspal Buton inilah yang nantinya akan mendukung pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol di seluruh Indonesia. Oleh karena itu yang seharusnya dibangun terlebih dahulu adalah industri aspal Buton. Dan bukan membangun infrastruktur jalan-jalan Tol terlebih dahulu. Apakah benar demikian?

Untuk mengelola dan mengembangkan Industri Aspal Buton diperlukan dana investasi yang cukup besar. Dari mana dana tersebut akan diperoleh? Tentunya dari para Investor. Tetapi mengapa banyak calon Investor yang sebelumnya sudah berkomitmen untuk berinvestasi di bidang Industri Aspal Buton, tetapi akhirnya secara diam-diam, dan satu per satu menarik diri ?. Ini harus menjadi perhatian yang serius dari Pemerintah. Kita harus melakukan introspeksi mengapa hal ini bisa terjadi. Ada apa sebenarnya dengan Industri Aspal Buton? Industri aspal Buton adalah industri yang vital bagi Indonesia. Tetapi mengapa kok tidak menarik bagi para Investor?. Mungkin karena Pemerintah selama ini masih belum percaya diri untuk menawarkan Proyek Industri Aspal Buton kepada para Investor asing yang potensial; seperti Sovereign Wealth Fund dari Uni Emirat Arab, International Development Finance Corporation dari Amerika Serikat, SoftBank Corporation dari Jepang, dll. Yang selama ini selalu Pemerintah tawarkan kepada para Investor asing adalah Proyek-proyek infrastruktur, energi baru terbarukan, petrokimia, perikanan, dll. Tetapi mengapa Proyek Industri Aspal Buton untuk mendukung Proyek-proyek pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol malah tidak pernah disinggung sama sekali ? Apakah mungkin karena Proyek Industri Aspal Buton ini masih dianggap tidak penting?. Karena tanpa adanya aspal Buton pun selama ini pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol masih bisa berjalan dengan mulus tanpa kendala. Jadi tidak ada urgensinya sama sekali. Proyek-proyek infrastruktur masih merupakan "Proyek Primadona" yang tetap menjadi prioritas pertama dan utama untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang. Tetapi mirisnya, mengapa aspal Buton selama ini selalu diabaikan seolah-olah tidak penting ? Mengapa ?

Apa yang dapat kita upayakan sekarang ini agar Industri Aspal Buton mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah?  Caranya adalah dengan membuktikan kepada Pemerintah bahwa potensi Industri Aspal Buton adalah sangat besar untuk menyejahterakan rakyat Indonesia. Dan sebenarnya Proyek tersebut tidak kalah menariknya apabila dibandingkan dengan Proyek-proyek infrastruktur, energi baru terbarukan, petrokimia, perikanan, dll. Tetapi bagaimana cara kita membuktikannya ? Cara kita membuktikannya adalah dengan memohon atas nama rakyat Indonesia kepada Pemerintah untuk merekomendasikan Proyek Industri Aspal Buton ini kepada Investor-investor asing yang potensial. Para Investor asing mempunyai "net working" yang sangat luas di seluruh dunia untuk dapat memberikan masukan-masukan yang berharga mengenai potensi dan prospek masa depan dari Proyek Industri Aspal Buton. Mereka juga mempunyai banyak ahli manajemen dan konsultan bisnis yang sangat berpengalaman, dan memiliki "indera ke enam" atau intuisi bisnis yang mumpuni. Mereka mampu menganalisa suatu Proyek dari berbagai macam aspek, perspektif, dan skenario. Termasuk dari aspek ekonomis, sosial, politis, dan lingkungan hidup. Mereka mampu mengkaji dan meramalkan keberhasilan suatu Proyek jauh ke masa depan. Investor-investor ulung biasanya akan lebih antusias, dan semakin terpacu adrenalinnya apabila memperoleh suatu peluang bisnis yang sangat menantang seperti halnya Proyek Industri Aspal Buton ini. Sekarang tinggal bagaimana secara cerdas Pemerintah mengemas dan merias wajah Proyek Industri Aspal Buton menjadi sebuah "Proyek Primadona" yang cantik, anggun, dan menarik untuk dapat segera dipinang oleh para Investor asing. Dan apabila ada Investor asing yang tertarik untuk berinvestasi di bidang Proyek Industri Aspal Buton, maka hal ini adalah bukti nyata bahwa Proyek Industri Aspal Buton pada hakekatnya memang sungguh sangat penting bagi Indonesia, dan sekaligus juga sangat menarik bagi dunia usaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun