Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Awas Ancaman Resesi di Depan Mata, Saatnya Mulai Membentengi Diri

4 Februari 2023   20:40 Diperbarui: 5 Februari 2023   08:28 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resesi ekonomi| Dok Shutterstock via Kompas.com

Mencari Sumber Penghasilan Tambahan | Sumber Sonora.id
Mencari Sumber Penghasilan Tambahan | Sumber Sonora.id

Saya ingat seorang teman terkena pengurangan karyawan saat pandemi kemarin. Namun dirinya beruntung selama ini memiliki penghasilan lain yaitu dari usaha jasa titip (jastip). Setidaknya sumber ini bisa menutupi kebutuhan sehari-hari. Bayangkan jika ia tidak punya penghasilan lain selama ini pasti stres karena kehilangan pekerjaan utama. 

Saya yakin setiap orang punya talenta dan bisa dikembangkan dengan maksimal serta bisa memberikan sumber penghasilan tambahan. Ada yang memanfaatkan hobinya dan membuka jasa fotografer prewed saat akhir pekan, ada yang jualan kue kering buat tambahan pemasukan, menjadi tutor bagi anak, atau rajin mengumpulkan K-Rewards Kompasiana. 

Saya pun kini memanfaatkan saldo Go-Pay dari Kompasiana yang notabane-nya sumber penghasilan tambahan setelah menulis selama 1 bulan full. Saldo ini saya tabung dan bisa digunakan jika ada kebutuhan urgent misalkan token listrik habis, pulsa habis atau ingin pesan Gojek/makanan online. 

Penghasilan lain juga bisa dalam bentuk investasi berupa aset, saham, dan sebagainya. Selain jadi tambahan pemasukan bahkan bisa membuat kondisi ekonomi lebih stabil. 

# Hindari Cicilan, Pinjol atau Kredit yang Tak Perlu

Sudah lumrah sebagai manusia, kita memiliki hasrat untuk mendapatkan sesuatu. Mengingat keterbatasan dana, biasanya memanfaatkan layanan cicilan atau kredit. Sah-sah saja semisal digunakan dengan tepat namun jika digunakan untuk hal tak perlu, lebih baik pertimbangkan ulang. 

Tidak sedikit orang terlalu mengikuti gengsi akhirnya membeli barang dengan cicilan, kredit atau bahkan memanfaatkan fasilitas pinjaman online (pinjol). Sengaja membeli gadget keluaran baru dan mahal, membeli barang branded atau tergoda dengan promo flashsale akhirnya menjadi konsumtif. 

Pakailah prinsip "berutang itu berat" dalam diri. Tujuan agar menghindari diri dari jeratan utang. Pernah ada teman yang membeli barang dengan sistem kredit dan parahnya total kredit yang dimiliki menyedot setengah dari gajinya. 

Saya justru khawatir jika kelak ia menjadi korban dari resesi dengan utang kredit yang banyak. Bisa-bisanya ia akan stres atau bahkan utangnya menjadi tinggi karena denda dan bunga. 

Lebih baik lebih selektif dan menghindari kredit atau cicilan yang tidak perlu. Jika memungkinkan jangan pakai fasilitas kartu kredit, paylater dan fasilitas lain agar diri kita tidak tergoda menjadi pribadi konsumtif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun