Waspada Terjebak "Black Circle" Pernikahan antara Resepsi, Gengsi, dan Jeratan Utang

Sosial media khususnya TikTok kini banyak dijadikan sebagai media informasi sekaligus curhat si pengguna. Baru-baru muncul postingan video berupa potongan percakapan antara si pemilik akun dengan temannya terkait curhat si teman. 

Si teman berkeluh kesah karena tengah terhimpit utang dan kondisi keluarganya juga ikut terkena dampaknya. 

Usut punya usut si teman memiliki pinjaman utang ke bank mencapai 1 milyar dan limit kartu kredit telah digunakan semua untuk mengangsur utang. 

Ironisnya penyebab utang yang menggunung karena untuk mengadakan resepsi pernikahan idaman dengan sang kekasih. 

Dirinya gengsi jika tidak mengadakan pesta mewah mengingat teman di komunitas berasal dari kalangan menengah ke atas. 

Teman komunitasnya mayoritas menyelenggarakan pesta mewah saat mereka menikah. Menggunakan gaun dari desainer terkenal, dekorasi mewah, foto pre-wedding di luar negeri, ada bridesmaid dan sebagainya. Tentu ada gengsi yang dijaga agar dirinya tidak kalah saing dengan teman-teman dalam menyelenggarakan resepsi pernikahan. 

Apesnya, situasi pandemi ikut mempengaruhi ekonomi dirinya sehingga tidak mampu membayar cicilan bank dan kartu kredit yang telah jatuh tempo. Bisa ditebak kini dirinya mengalami teror dari pihak bank serta ketenangan hidupnya mulai terusik. 

Kisah serupa juga banyak terjadi di kalangan pengantin baru di mana mereka terjebak pada black circle yaitu lingkaran hitam yang menjebak seseorang sehingga dirinya merasa sulit untuk terlepas dari jebakan tersebut. 

Black circle dalam pernikahan yang dimaksud adalah resepsi, gengsi dan utang. Kisah lain pasangan yang terjebak utang dapat dibaca di sini.

Sejujurnya saya cukup gemas jika mendengar pengantin muda sampai terlilit utang karena berusaha mengadakan resepsi yang butuh pengeluaran besar. 

Sah-sah saja seseorang memiliki impian pernikahan ideal dilakukan di gedung mewah, dekorasi indah, foto pre-wed di lokasi populer ataupun hal printilan lain yang berkesan.