Resikonya batre laptop bermasalah. Meski terisi full, ketika digunakan secara normal batre hanya bertahan belasan menit saja. Padahal ketika masih baru, batre bisa bertahan hingga lebih dari 3 jam saat terisi full.Â
Ada tipe mahasiswa yang mensiasati dengan menggunakan laptop dengan sistem charge namun batre kondisi dilepas. Laptop memang akan tetap menyala pada kondisi seperti ini namun ada resiko besar yang mengintai.Â
Bila tiba-tiba listrik mati maka semua data saat laptop menyala akan lenyap karena tidak ada simpanan daya listrik untuk menyimpan data. Bahkan ketika ada perubahan tegangan listrik secara drastis maka bisa jadi akan merusak komponen laptop itu sendiri.Â
#Tips Jitu
Kita bisa menggunakan sistem alarm untuk charge laptop. Sebaiknya mengisi daya laptop jangan ketika batre kondisi habis sepenuhnya. Sebaiknya di charge ketika daya batre tersisa 20 persen. Selain itu sebaiknya laptop kondisi mati ketika diisi dan kita bisa menghidupkan alarm sebagai pengingat.Â
Misalkan kita hidupkan alarm 1-2 jam sebagai estimasi batre sudah full. Ketika alarm berbunyi dan dirasa batre sudah full maka sebaiknya sebaiknya hentikan pengisian.Â
Cara ini membuat batre terisi secara maksimal dan tidak overcharging. Batre akan bertahan lebih lama karena pengisian dilakukan dengan tepat.Â
2. Penggunaan CD Room Berlebihan
Saat saya kuliah dulu, masih banyak film, musik atau tugas yang disimpan dalam bentuk CD/DVD. Pernah laptop teman rusak karena dirinya menjadi panitia acara dan bertugas mengcopy data acara ke dalam format CD.Â
Alhasil karena terlalu banyak melakukan burning CD, CD Rom laptopnya mengalami kerusakan. Padahal CD Rom sangat dibutuhkan karena banyak tugas yang dikumpulkan dalam format CD.Â