Hal ini dikarenakan uang mengalami peredaran yang cukup cepat dan melalui banyak kondisi. Misalkan sebuah uang kertas bisa jadi sudah dipegang oleh penjual ikan di pasar, petugas kebersihan sampah, anak-anak ataupun pengamen di pinggir jalan.Â
Beragam kondisi ini membuat selembar uang akan dipenuhi bakteri yang berasal dari si pemegang.Â
Hal mencengangkan bahwa hasil penelitan dari Future Microbiology pada 2014 menjelaskan uang kertas yang berasal dari hasil transaksi penjual makanan mengandung bakteri Salmonella, Escherichia coli dan S. aureus yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.Â
Jangan heran jika banyak orang mengalami penyakit seperti diare atau disentri setelah memegang uang yang sudah tampak lusuh.Â
Kelebihan memberikan salam tempel berupa uang baru tentu peredaran uang masih terbatas. Ini karena ketika pertukaran uang baru hanya ada kontak interaksi antara teller bank dan si penukar. Selain itu kontak berikutnya adalah si penerima uang tempel. Artinya higienitas uang masih terjamin.Â
2. Tersimpan Jangka Waktu Panjang
Pernahkah berada disituasi ketika memiliki uang lembaran baru. Ada perasaan sayang untuk dibelanjakan. Uang akan utuh disimpan dalam dompet bahkan bisa berhari-hari atau berminggu-minggu.Â
Bandingkan jika memiliki uang yang sudah lusuh, kita akan langsung menggunakan uang tersebut untuk berbelanja atau bertransaksi. Tidak ada sesuatu yang istimewa ketika mendapatkan uang lusuh.Â
Kelebihan ini tentu menguntungkan jika kita memberikan salam tempel kepada anak-anak yang memiliki karakter sayang membelanjakan uang baru. Uang akan lebih lama habis dan bisa jadikan tabungan.Â
3. Sebagai Souvenir dan Koleksi
Saya pernah menonton sebuah postingan di mana seseorang menyiapkan uang pecahan 75 ribu rupiah sebagai salam tempel. Kita tahu bahwa uang pecahan dicetak untuk memperingati HUT RI ke-75.