Padahal sebenarnya dirinya sadar bahwa Sosmed hanyalah media untuk menjaring kegiatan sosial antar pengguna melalui media digital dan online namun baginya Sosmed lebih dari hal tersebut.Â
Dia akan mencoba mengetahui secara detail Sosmed yang berkembang dan sebisanya mungkin expert terhadap Sosmed tersebut.
4. Setiap jam harus lihat Sosmed
Coba perhatikan seberapa sering kita membuka Sosmed seperti Facebook, Twitter, IG, pesan WhatsApp atau Line?
Jika kita sehari hanya membuka tidak lebih dari 5x maka masih dianggap normal. Namun jika sejam sudah berulangkali membuka salah satu Sosmed tersebut diluar urusan komunikasi maka bisa jadi kita sudah menjadi Budak Sosmed.
Saya garis bawahi diluar untuk urusan komunikasi jadi jika kita terlalu sering membuka Sosmed hanya ingin tahu postingan orang lain, apa yang dilakukan orang lain, ataupun melepas kepenatan.
Ketika sejam saja tidak membuka Sosmed seakan ada perasaan mengganjal, gelisah hingga pikiran tidak karuan seakan ingin sekali membuka Sosmed. Baginya Sosmed dapat menjadi penghibur dan teman di kala rutinitas sehari-hari.
5. Aktivitas diawali dengan membuka Sosmed
Baru bangun tidur langsung buka Sosmed dibandingkan mencuci muka atau mandi, Toba di kantor langsung buka Sosmed dibandingkan membuka laptop untuk mengecek email masuk, sampai di tempat tujuan langsung posting di Sosmed dibandingkan istirahat sejenak serta mengamati suasana sekitar.
Kondisi ini menjelaskan bahwa Sosmed sudah menjadi sesuatu yang penting dan prioritas. Orang dalam kondisi ini mengganggap bahwa aktivitas lain bisa dinomor duakan dan otak butuh hiburan dengan cara melihat segala hal yang ada di Sosmed.
Itulah 5 hal ciri-ciri yang saya anggap bisa menilai apakah seseorang sudah sangat kecanduan terhadap Sosmed. Jangan sampai terlalu mengutaman Sosmed dibandingkan aktivitas lainnya membuat kita menjadi budak Sosmed.