Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Catatan Publik Kandidat

22 November 2020   06:14 Diperbarui: 22 November 2020   08:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasrul Abit dalam sebuah kesempatan...

Dua minggu lagi, babakan kampanye calon kepala daerah bakal selesai. Masa hari tenang dimulai. Penyoblosan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020. Berbeda dengan pemilihan umum di Amerika Serikat, sama sekali tidak ada pemilihan pendahuluan melalui kotak pos. 

Sistem pemilihan umum di Indonesia masih mengumpulkan satu pekerjaan pada satu tempat, satu waktu, dan satu kertas.

Padahal, hasil survei menunjukkan bahwa pemilih sudah sulit berpindah pilihan, jauh-jauh hari sebelum hari pelaksanaan. Hanya sedikit sekali pemilih yang menyatakan bakal menentukan pilihan pada hari pemilihan. 

Kebanyakan pemilih yang menentukan pilihan di hari H adalah kelas menengah atas. Alias mereka yang berpendidikan tinggi dan berpenghasilan besar. Masalah ekonomi sama sekali bukan perhatian utama mereka. Isu-isu yang terkait dengan keadilan, kesetaraan, hingga keamanan menjadi perhatian mereka.

Tentu, semakin mendekati hari pemilihan, para kandidat yang terlatih bakal lebih fokus dalam menyampaikan program mereka. Seiring dengan semakin sedikit publik yang hendak mereka pengaruhi, program yang lebih memicu pergumulan permikiran bakal lebih digaungkan. 

Repitisi program sedari awal tentu tetap dilakukan, namun dalam nuansa yang lebih detil. Pertanyaan kritis pemilih berpendidikan tinggi bakal dijawab dengan nalar yang mumpuni. Tak bisa asal jawab. Atau asal cuap.

Dalam keadaan seperti itu, catatan demi catatan tentu menjadi penting dibuka kembali. Bagi kandidat yang terbiasa mencatat segala sesuatu dalam setiap pertemuan dengan warga, catatan kanan dan catatan kiri itu menjadi berguna. 

Catatan kanan adalah progran utama yang kian diperkuat. Catatan kiri adalah program alternatif yang kian dibelakangkan. Memperkuat argumen atau memperlemah kerangka berpikir atas satu program bukan hal yang tabu. Apalagi setelah terjadi perdebatan di publik menyangkut program yang disampaikan itu.

Masalahnya, siapa saja kandidat yang rajin mencatat atau sebaliknya rajin mencuap?

Dalam pengamatan penulis, khususnya dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat, terdapat kandidat yang menonjol di bidang catat mencatat ini. 

Nasrul Abit adalah kandidat yang dimaksud. Hampir kemana-mana, ia selalu membawa catatan. Bisa saja kandidat lain juga punya buku catatan. Tetapi, tidak begitu terlihat dalam sejumlah panggung yang mereka hadiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun