Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pilar Kokoh Kabinet (Urusan) Pusat

3 Juli 2019   05:27 Diperbarui: 3 Juli 2019   15:10 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebut saja saling-silang budaya yang mempengaruhi eksistensi agama-agama resmi di Indonesia, kebutuhan kehadiran mata uang regional, trans national crime yang hadir bersama dengan ajaran-ajaran keagamaan, supremasi berdasarkan warna kulit, asal keturunan (ius sanguinis) atau tempat kelahiran (ius soli), local chauvinism yang hadir akibat perbedaan-perbedaan pilihan politik, atau pun labilitas lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mudah koyak oleh amuk narapidana?

Sebelum kementerian-kementerian yang menjalankan sebanyak 33 kewenangan yang sudah didesentralisasikan dibentuk, sebaiknya pilar-pilar kementerian yang diambil berdasarkan kewenangan pemerintah pusat di atas diperkuat. Bukan berarti diperluas atau diperlebar, melainkan benar-benar disusun berdasarkan tantangan-tantangan jangka pendek, menengah dan panjang.

Presiden Terpilih Ir. Joko Widodo tentu terpaksa tak mudah lagi membicarakan kementerian-kementerian yang hendak dibentuk itu sambil tertawa. Amerika Serikat saja yang hanya memiliki 15 kementerian, berjibaku dulu dengan Senat sebelum mengambil keputusan.

Biografi-biografi terkenal berasal dari para menteri yang tahan uji ini, dengan cerita yang begitu detail mengingat bukan hanya menjadi bagian dari jenjang karier, tetapi adalah wajah Amerika Serikat sendiri selama empat tahun.

Masing-masing kementerian yang dibentuk nanti, beserta menteri-menterinya, adalah wajah Indonesia selama 5 tahun ke depan. 

Sungguh, beban yang tak mudah....

Jakarta, 03 Juli 2019. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun