Mohon tunggu...
Indra Sukmana
Indra Sukmana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Tek. Perpustakaan unair Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasar Tradisional Makin Di Perburuk Keadaan

14 Juni 2011   15:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:31 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebelum tahun 1997 pasar tradisional merupakan tempat yang tidak pernah sepi dari kepungan masyarakat. Meskipun dengan kondisi fisik pasar tradisional yang sangat tidak memadai hal itu masih bisa tertutupi dengan kesan sosial yang begitu kental, yaitu tawar - menawar dimana hal tersebut menjadi menjadi ciri utama pasar tradisional. Selain itu harga dan kualitas yang ditawarkan pasar tradisional juga menjadi daya tarik.

Namun itu hanya potret sebelum tahun 2007, dimana sekarang keberadaan pasar tradisional telah makin tersingkir akibat menjamurnya pasar modern yang mampu menawarkan berbagai fasilitas menggiurkan.

Dari survei AC Nielsen di Indonesia terhadap 1.019 responden di Jakarta, Bandung, dan Surabaya, sebanyak 33 persen berbelanja di supermarket. Sementara itu, 30 persen responden berbelanja di toko barang-barang konsumen yang masih dilayani pemilik atau pekerjanya.Sedangkan data pertumbuhan pasar modern menurut AC Nielsen di tahun 2006 telah mencapai 31,4% per tahun, dan pasar tradisional menyusut 8,1% per tahun. Faktanya sejak tahun 1997 telah ada Surat Keputusan Bersama Menperindag dan Mendagri Nomor 57 dan 154 Tahun 1997 yang mengatur lokasi pasar modern, termasuk hypermarket, . pemerintah kota bisa menciptakan aturan tersendiri untuk melindungi pedagang kecil. Namun hal tersebut belum bisa melindungi pasar tradisional dari keterpurukan. Bebrbagai upaya untuk meningkatkan peran pasar tradisional juga telah dilakukan, bahkan gelontoran dana dikucurkan pemerintah untuk biaya rehabilitasi bagunan pasar tradisional.

Beralihnya konsumen dari pasar tradisional memang sulit dihindari dimana pasar modern lebih menawarkan fasilitas yang memberi kenyamana pada saat berbelanja. Ruang yang dingin, harga yang terjangkau dan juga sistem pembayaran yang kini bisa melalui kartu kredit.

masyarakat kini pun juga semakin banyak yang memiliki kartu kredit. Selain terkesan modern kartu kredit juga tidak susah di dapat. bahkan beberapa pasar modern memberikan diskon khusus bagi konsumen yang melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit.

Hal ini tentu perlu diperhatikann oleh pemerintah dan Perusahaan Dagang yang terkait, agar upaya yang dilakukan tidak terkonsentrasi pada fisik bangunan dan juga pemberdayaan pedagang. Harusnya ada upaya khusus yang mampu menyeimbangi sistem pembayaran yang ditawarkan pasar modern, tentunya upaya tersebut tidak menggusur ciri utama pasar tradisional yaitu tawar - menawar.

mempersulit sistem kepengurusan kartu kredit mungkin adalah solusi termudah sebagai langkah pertama yang hrus ditempuh, agar upaya - upaya yang dilakukan bahkan gelontoran dana untuk rehabilitasi bagunan pasar tradisional tidak sia-sia.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun