Hiruk-pikuk perdagang di pasar Alas Bentala kian ramai. Para penjual bersahut-sahutan menjajakan barang dan jasa. Pembeli dan pengunjung berdesakan di lorong pasar.Â
Zul dan Aye, tampak berada di pintu masuk. Mereka datang ke sana, tidak untuk berbelanja. Melainkan, mencari ide bisnis untuk dijalankan bersama-sama.Â
Mereka, bertemu di luar gerbang pasar Alas Bentala. Karena saling mengenal, mereka akhirnya bertegur sapa dan bercengkrama.Â
Hasilnya, mereka sepakat membuat bisnis bersama. Namun, masih buntu. Bisnis apa yang akan dijalankan.Â
Zul baru saja dipecat dari tempat bekerja. Kegemaran menggosip, membuatnya tak fokus bekerja. Kadang, kegaduhan terjadi akibat ulah Zul. Bukannya kapok, malah semakin menjadi-jadi. Akhirnya, jabatan Zul dicopot dan dipecat menjelang tahun baru.
Sementara Aye, anak konglomerat yang baru saja mendapat warisan. Meskipun pernah membuat bangkrut salah satu perusahaan bapaknya. Namun, kasih sayang orang tua tak ada batas. Aye masih diandalkan untuk melanjutkan bisnis keluarga.Â
Melihat kedua orang kebingungan, calo bernama Jon menghampiri mereka.Â
"Mau cari barang apa, Abang berdua?" tanya Jon.Â
"Lihat-lihat saja, Bang," jawab Aye.Â
"Memang, ada tukang apa saja di sini?" tanya Zul.Â