Mereka banyak memprotes Suharso, bukan sekedar protes namun juga mengancam. Baku hantam pun tak terhindarkan, setelah skuat Espanyol mendatangi bench Timnas.Â
Berperilaku brutal, skuat Espanyol bahkan sampai membuat mata kiri EA Mangindaan, manajer Timnas kala itu sampai bercucuran darah. Tidak hanya Mangindaan, Ipong Silalahi dan kiper cadangan Timnas kala itu Sudarno juga alami cukup serius di kepala akibat tendangan dari pemain Espanyol.
"Para pemain terlibat dalam adu jotos massal setelah peluit panjang dibunyikan. Mangindaan dan asisten pelatih Ipong Silalahi sempat kebagian bogem mentah dari pemain Espanyol. Parah juga. Adu jotos itu sesungguhnya yang lebih hebat dari kesebelasan tamu". tulis laporan Tempo edisi 23 Juni 1979.
Menariknya sejumlah laporan media masa saat itu tidak mengabarkan skuat timnas ikut terpancing emosi. Endang Tirtana dkk tampak lebih kalem dan tidak beraksi berlebihan dengan aksi brutal skuat Espanyol.
Kemenangan double pun diraih oleh skuat Garuda saat itu, selain sukses mempermalukan Espanyol namun juga tidak mengumbar emosi dan ikut berperilaku brutal. Kedewasaan para penggawa timnas sangat terlihat saat itu.
Berikut susunan pemain Timnas Indonesia vs Espanyol 1979:
PSSI Utama: Endang Tirtana , Ishak Liza, Encas Tonip, Simson Rumahpasal, Berty Tutuarima/Harry Muryanto, Sofyan Hadi/Zulham Effendi, Iswadi Idris/Rae Bawa, Yusuf Male, Hadi Ismanto, Taufik Saleh/Robby Binur, dan Dede Sulaeman.
Espanyol: Urruticoechea, Padilla, Amando/Longui, Molinos/Azpilicueta, Verdugo/Arabi, Amarillo, Huertas/Cuesta, Ayfuch, Fortes, Flores, dan Maranon/Diez.