Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kisah Dokter Tika, Berawal dari Bisnis Handicraft, Berlanjut Jadi Agen Pemain

24 Oktober 2018   13:00 Diperbarui: 24 Oktober 2018   23:45 1895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter Ratna Mustika | Instagram @mustikaratna

24 Oktober diperingati sebagai Hari Dokter Nasional. Tentu banyak definisi dan arti apa tugas dan kewajiban seorang dokter. Secara garis besar kerja seorang dokter akan selalu mendatangkan manfaat untuk orang di sekitarnya.

Tugas dan kerja seorang dokter bersifat kemanusiaan dan ada batasan-batasan bagi seorang dokter agar tidak menerobos sesuatu yang bukan pada bidang keahlian medisnya, misal seorang dokter gigi tentu tidak bisa memberikan analisis media soal luka pada wajah dan kemudian mem-postingnya di sosial media. Alih-alih bermanfaat untuk orang sekitar, hal itu justru membuat gaduh.

Namun bukan berarti seorang dokter tidak boleh mencoba untuk melakukan pekerjaan lain semisalnya dokter Tompi yang sukses jadi penyanyi. Ada juga seorang dokter yang suka dengan tantangan lalu bekerja menjadi seorang agen pemain bola, memang ada dokter seperti itu?

Ada, ialah dokter Ratna Mustika seorang agen pesepakbola yang bertitel dokter. dokter Ratna Mustika terjun sebagai seorang agen pesepakbola didasari keinginan untuk mendapatkan tantangan dalam hidup. Menariknya masuknya dokter Tika ke lingkaran sepakbola didasari faktor ketidaksengajaan. Hal itu bermula saat ia berbisnis kerajinan tangan.

Bisnis kerajinan tangan ini diekspornya ke negara-negara di Eropa. Di sela-sela menjalankan bisnis ekspor-impor itulah, ia kemudian disodori bisnis baru oleh sejumlah mitra dan rekan bisnisnya. Yaitu ekspor-impor pemain asing.

"Jadi agen pemain sepakbola sejak 2005, saya suka challenge. Saya orangnya pantang mundur. Saya berusaha maksimal sampai saya tidak bisa. Tahun 2005 juga menjadi awalan saya menjual pemain di Indonesia. Tahun kedua atau 2006, saya mulai menjual pemain di luar negeri. Hingga sekarang, lebih dari 100 pemain yang saya jual," kata dr. Tika seperti dikutip dari indosport.com

Pemain dari Liberia, Boakay Eddie Foday ialah pemain pertama yang diageni oleh dokter Ratna. Pemain kelahiran 25 Mei 1986 ini berhasil dibawa dokter Ratna ke klub asal Papua, Persiwa Wamena pada 2005. Itu pertama kalinya Eddie Foday berkarier di Liga Indonesia.

Sukses mendatangkan Eddie Foday ke Persiwa Wamena membuat dokter Ratna semakin nyaman untuk menjadi seorang agen pemain. Wanita pemilik Champions Stars Management tersebut pada 2007 malah berhasil ujian agen pemain FIFA yang digelar di Jakarta pada 29 Maret - 27 September 2007. Ia pun mendapat lisensi dari badan sepakboka tertinggi di dunia tersebut.

Hebatnya lagi, dari 12 nama agen pemain yang mendapatkan lisensi FIFA tersebut, dokter Tika satu-satunya perempuan. Tentu bukan perkara mudah bagi seorang perempuan yang juga berlatar belakang seorang dokter menjadi seorang agen pemain, apalagi dokter Tika kebanyakan menjadi agen untuk pemain asing. Namun bagi perempuan yang sempat berdinas di sebuah rumah sakit di Kalimantan Barat tersebut, dirinya memiliki tips tersendiri yakni kejujuran dan pakai hati.

"Semuanya itu yang jelas komunikasi. Saya buka komunikasi yang luas kepada pemain-pemain dan jelaskan sepak bola Indonesia kepada mereka, atmosfer, penontonnya. Yang penting itu, jual pemain harus pakai hati" kata dokter ahli anestesi tersebut.

Bagi orang awam mungkin akan berpikir sangat mudah menjadi agen pemain, menjual pemain ke satu klub, jika transfernya bernilai besar maka kantong pun akan sangat tebal. Padahal tidak semudah itu. Menjadi agen pemain dibutuhkan kemampuan ekstra, tidak sekedar paham soal sepakbola namun juga memiliki insting tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun