Mohon tunggu...
Indigirka Agung Wulandari
Indigirka Agung Wulandari Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa

Mengajar 1 bulan di Thailand Menyukai dunia mengajar BIPA, telah mengajar secara online pelajar asal Taiwan, Malaysia, Thailand Punya cita-cita mengelilingi dunia untuk menjelajahi gaya mengajar yang bermacam-macam Memberikan pengajaran terbaik bagi anak didiknya Kemampuan berbahasa Inggris Nahdlatul Ulama tulen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Kebiasaan dan Gaya Belajar di Thailand dan Indonesia, Mana yang Lebih Unggul?

30 September 2022   23:25 Diperbarui: 30 September 2022   23:33 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menginjakkan kaki di tanah Thailand, tepatnya di Krabi Airport, awalnya bagai mimpi. Berada di belahan Asia yang mirip Indonesia, namun berucap bahasa Asing, bahasa Thai. 

Pasir putih yang berada di bawah alas kaki menandakan Krabi berada di dekat laut. Asrama sekolah yang ditinggali mahasiswa Indonesia memiliki tanah pasir putih, matahari yang terik, dan pohon kelapa yang bisa dijumpai di mana-mana. Bila meraih jalan ke pantai Phuket memerlukan 3 jam perjalanan dan bila ke Pantai Ao Nang dengan mobil, hanya dalam 35 menit.

Thailand merupakan negara yang menjaga kebersihan, terbukti dari jarangnya terlihat sampah yang berserakan di pantai maupun di tempat publik. Selain itu, orang-orang di negara ini terbiasa tepat waktu dalam meghadiri acara atau janji. 

Orang-orangnya terbuka dalam menangkap ide atau usulan baru, banyak bercanda, bahkan marah pun cepat selesai kemudian kembali akrab, dan jujur dalam memberikan pendapat.

Hal yang paling membedakan antara Pendidikan di Indonesia dan Thailand adalah bahasa Inggris-nya. Persoalnya bahasa Thai yang memiliki aksorn (aksara) yang berbeda dari bahasa Inggris menyebabkan beberapa siswa perlu berusaha untuk menulis ataupun membaca bahasa Inggris. Sedangkan orang Indonesia bisa membaca aksara bahasa Inggris dengan mudah, karena memiliki alfabet yang sama, walau terkadang masih terjadi salah pengucapan.

Langkah Universitas Negeri Malang dalam mengirim 19 mahasiswa dari Fakultas Sastra ke Thailand adalah langkah strategis untuk memberikan pengalaman secara langsung mengajar di negara asing sekaligus membagikan ilmu bagi siswa Thailand yang membutuhkan pelajaran bahasa Inggris, bahasa Melayu, bahasa Mandarin, bahasa Jerman, bahasa Perancis, dan lain-lainnya. Dua hal tersebut faktor keuntungan yang diperoleh oleh kedua belah pihak yaitu pihak sekolah di Thailand dan pihak Universitas Negeri Malang.

Bersama dengan yayasan Association of Educational Culutural International (AECI) dari Thailand, Universitas Negeri Malang mengembangkan program Asistensi Mengajar ke luar negeri. 

Program tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 Juli -- 23 Agustus 2022 diikuti oleh 19 mahasiswa terpilih dari berbagai departemen yang ada di Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

 Fasilitas yang didapatkan mahasiswa berupa tiket berangkat, tempat tinggal di asrama sekolah, makan dan minum sehari-hari, sertifikat dari mengajar dari kepala sekolah di Thailand, sertifikat penghargaan mengajar dari Yayasan AECI, serta 1000 baht sebagai tanda terima kasih untuk dibawa pulang.

Setiap mahasiswa memiliki cerita masing-masing dalam penempatan sekolah yang berbeda-beda di Krabi Thailand. Diharapkan menumbuhkan kreasi dan inovasi mahasiswa dalam mengajar. Seperti media visual atau media cetak bergambar yang paling banyak diminati oleh siswa Thailand serta sistem permainan outdoor atau indoor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun