JAKARTA-Independent, Bea Cukai Aceh merasa perlu membahas isu terkini. Untuk itulah Bea Cukai Aceh mengundang segenap lintas sektor untuk menghadiri acara dengan thema: "Customs' Stakeholder Brief" di Kanwil Bea Cukai Aceh, Kamis, 27 Februari 2020.
Kanwil Kanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi dalam sambutannya terungkap bahwa: "Aceh merupakan provinsi termiskin ke-5 dalam lingkup nasional. Kanwil Bea Cukai Aceh selaku trade facilitator, mengasistensi industri agar perekonomian tumbuh di Aceh."
Kanwil Bea Cukai Aceh terus berupaya untuk bersinergi dengan instansi lain agar bisa mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk memanfaatkan dana desa, sehingga ke depannya, IKM di Aceh mampu berorientasi ekspor."
Terlihat juga paparan capaian kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) secara nasional dan lokal Aceh tahun 2019, potensi produk asli aceh yang dapat diekspor langsung dari pelabuhan pelabuhan di Aceh, peluang dan hambatan kinerja ekspor impor di Aceh.
Triyanto, Kasi Bimbingan Kepatuhan dan Humas pemanfaatan, memaparkan pemantauan dana bagi hasil cukai tembakau Provinsi Aceh dan pengenalan desain pita cukai tahun 2020. Disni dipaparkan model cukai terbaru dengan hologram angka 75. Hal ini untuk mengingatkan bahwa tahun 2020, bangsa indonesia telah memasuki HUT Kemerdekaan yang ke-75.
Ada sejumlah simbol dalam kemasan rokok yang mengisyaratkan, tanda tahun dan besaran HJE-nya, serta golongan industrinya, secara umum terdiri dari SKT, SKM, dan SPM.
Sekarang ini maskapai pesawat Garuda telah menaikkan tarif kargo hampir tiga kali lipat, hal ini menyebabkan banyak pengusaha ikan tuna menyetop pengiriman ke luar negeri seperti ke Jepang. Sementara maskapai pesawat swasta, dan pengusaha banyak terkedala tentang perizinan dan kendala lainnya.
Eksportir banyak yang terkendala dalam mengekspor barang usaha keluar negeri karena ketiadaan atau izin dari maskapai pengangkutan yang menyulitkan.
Masyarakat Aceh di luar negeri seperti Qatar banyak yang minta telur asin dikirim dari Aceh tetapi tidak bisa dipenuhi permintaan tersebut. Akhirnya pasokan bisa dipenuhi dari Pulau Jawa.
Ada suatu usulan agar ada satu lembaga untuk menampung semua permasalahan para pengusaha, baik UKM atau pun pengusaha besar/ekspor dan kemudian bersama-sama memecahkan permasalahan mereka.